bayi kuning karena apa

Orang tua mana yang tak khawatir saat mengetahui kondisi si kecil yang baru lahir terlihat menguning? Perlu diketahui bahwa penyakit kuning adalah kondisi yang sangat umum terjadi pada bayi baru lahir. Lalu, kira-kira bayi kuning karena apa, ya? Yuk, kenali penyebabnya!

Biasanya bayi kuning sering kali menimpa bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 38 minggu (bayi prematur) atau terjadi dalam beberapa hari hingga minggu pertama setelah kelahirannya. 

Sebagian besar kasus tidak disebabkan oleh penyakit atau masalah apa pun dan dapat sembuh dalam beberapa minggu. Kendati demikian, penting bagi dokter untuk memeriksa penyakit kuning pada si kecil karena kondisi yang parah dapat menyebabkan kerusakan otak jika tidak ditangani.

Bayi kuning karena apa? Ini penyebabnya

Tak sedikit orang tua yang bertanya-tanya, “Bayi kuning karena apa?”. Sebenarnya penyakit kuning umumnya disebabkan oleh zat kuning (pigmen) yang disebut bilirubin.

Hati, limpa, dan sumsum tulang membuat bilirubin dari sel darah merah yang telah rusak. Kemudian, hati mengeluarkan bilirubin dari tubuh melalui empedu yang mengalir ke tinja. 

Penyakit kuning terjadi ketika bilirubin tidak dapat dikeluarkan dari tubuh dengan cukup cepat dan kadar dalam darah menjadi terlalu tinggi. Penumpukan bilirubin menyebabkan kulit dan bagian putih tampak menguning.

Karena hati si kecil masih belum optimal, penyakit kuning cukup umum terjadi. Namun, untuk sebagian besar bayi baru lahir, ini hanya berlangsung selama beberapa hari atau minggu.

Setelah itu, hati sebagian besar bayi mampu menangani bilirubin secara normal dan mengeluarkannya dari tubuh sehingga tidak menumpuk dan menyebabkan penyakit kuning.

Faktanya, ada 2 jenis penyakit kuning pada si kecil yang baru lahir, yaitu fisiologis dan patologis. Penyakit kuning fisiologis adalah yang paling umum, terhitung 75% kasus mengalami kondisi ini.

Pada penyakit kuning fisiologis, metabolisme pada si kecil dapat membersihkan bilirubin secepat saat diproduksi. Jenis kondisi ini biasanya berkembang dalam beberapa hari dan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu ketika pemecahan sel darah merah melambat dan fungsi hati membaik.

Di sisi lain, penyakit kuning patologis menandakan ada kondisi mendasar lain yang menyebabkan masalah dalam menyaring bilirubin. Jenis kondisi ini mungkin muncul dalam 24 jam pertama setelah bayi lahir.

Kemungkinan penyebab penyakit kuning patologis meliputi:

  • Ketidakcocokan darah ibu dan darah bayi
  • Pemecahan sel darah merah (hemolisis)
  • Penyakit genetik seperti sindrom Gilbert atau galaktosemia (penyakit serius yang harus ditangani dengan pola makan khusus untuk bayi). Ada banyak penyakit genetik lain yang dapat menyebabkan penyakit kuning, tetapi kebanyakan sangat jarang.
  • Diabetes pada ibu yang melahirkan
  • Hipotiroid kongenital
  • Obstruksi usus
  • Stenosis pilorus

Lalu, menjawab “Bayi kuning karena apa?”, sebenarnya ada beberapa penyebab. Mulai dari yang ringan hingga kasus yang cukup parah.

10 Penyebab Bintik Merah Pada Kulit Bayi, Bisa Jadi Ruam Popok, Lho!

Ciri-ciri bayi kuning yang berbahaya

ciri-ciri bayi kuning berbahaya

Menguningnya kulit dan bagian putih mata merupakan tanda utama penyakit kuning pada si kecil yang biasanya muncul pada hari kedua setelah lahir.

Untuk memeriksa penyakit kuning, Moms dan Dads bisa menekan dengan lembut dahi atau hidung si kecil. Jika kulit terlihat kuning di tempat yang ditekan, kemungkinan bayi mengalami penyakit kuning ringan.

Namun, jika bayi tdak menderita penyakit kuning, warna kulitnya akan terlihat sedikit lebih terang dari warna normalnya selama beberapa saat. Oleh karena itu, periksalah si kecil dalam kondisi pencahayaan yang baik, waktu terbaik, yaitu pada siang hari.

Di samping itu, Moms dan Dads juga perlu mengenali ciri-ciri bayi kuning yang berbahaya. Tanda atau gejala berikut mungkin menunjukkan penyakit kuning yang parah atau komplikasi dari kelebihan bilirubin.

Segera hubungi dokter jika si kecil mengalami ciri-ciri bayi kuning, seperti:

  • Kulit bayi berwarna kuning semakin pekat
  • Kulit perut, lengan atau kaki bayi terlihat kuning
  • Bagian putih mata bayi terlihat ikut menguning
  • Si kecil tampak lesu atau sakit atau sulit dibangunkan
  • Bayi sulit untuk menyusu
  • Mengalami demam tinggi lebih dari 38°C
  • Berat badan si kecil tidak bertambah
  • Bayi menangis dengan nada tinggi
  • Memiliki tanda atau gejala lain yang mengkhawatirkan
  • Penyakit kuning menyebar atau menjadi lebih intens

Herpes Pada Bayi, Ini Gejala, Pengobatan dan Pencegahannya!

Bagaimana cara mengatasinya?

Sebelum mengetahui cara mengatasi bayi kuning, Moms dan Dads juga perlu mengenali terlebih dahulu bayi kuning karena apa.

Sebenarnya penyakit kuning ringan biasanya akan sembuh dengan sendirinya saat hati si kecil sudah optimal. Sering menyusui (setidaknya 8 kali sehari) akan membantu bayi melewati bilirubin melalui tubuh.

Jika kadar bilirubin bayi tergolong tinggi atau terus meningkat, dokter mungkin merekomendasikan perawatan fototerapi. Fototerapi atau terapi cahaya adalah metode pengobatan umum dan sangat efektif untuk memecah bilirubin dalam tubuh bayi dengan menggunakan cahaya.

Dalam fototerapi, bayi akan diletakkan di tempat tidur khusus di bawah sinar spektrum biru dengan hanya mengenakan popok dan kacamata pelindung khusus. Selimut serat optik juga dapat diletakkan di bawah bayi.

Dalam kasus yang sangat parah, transfusi mungkin diperlukan. Dalam prosedur ini, bayi akan menerima sejumlah kecil darah dari hasil donor atau bank darah.

Tujuan prosedur tersebut menggantikan darah bayi yang rusak dengan sel darah merah yang sehat. Selain itu, juga meningkatkan jumlah sel darah merah bayi dan mengurangi kadar bilirubin.

Kenapa Bayi Sering Gumoh? Yuk, Cari Tahu Penjelasannya di Sini!

Dengan mengetahui alasan bayi kuning karena apa, orang tua dapat segera memberikan pertolongan pada bayi apabila si kecil mengalami kondisi yang serius. 


Penulis: Silvia Wardatul

Share artikel ini
Reference