hipomania adalah

Hipomania adalah gangguan kejiwaan yang bisa menyerang siapapun, tidak mengenal usia ataupun gender. Penderitanya seringkali tidak menyadari gejala yang dialaminya. Bahkan, bisa jadi orang-orang di sekitarnya pun tidak menyadarinya.

Gangguan kesehatan mental ini bisa memberikan pengaruh pada kegiatan sehari-hari. Oleh karena itu, penderitanya memerlukan dukungan dari orang lain dan lingkungan yang nyaman.

Selain itu, apakah ada cara lain yang bisa dilakukan untuk menangani hipomania? Simak ulasan lengkapnya pada artikel berikut ini.

Apa itu hipomania?

hipomania adalah

Hipomania adalah suatu kondisi mental yang tidak normal sehingga menyebabkan perubahan ekstrem dalam suasana hati, tingkat energi, dan tingkat aktivitas.

Hipomania merupakan gejala gangguan bipolar, tetapi bisa juga menjadi gejala dari gangguan kesehatan mental lainnya. Gangguan ini membuat seseorang menjadi terlalu bersemangat dan aktif.

Beberapa hal yang mungkin dilakukan oleh pengidap hipomania, yaitu:

  • Tetap terjaga hingga jam 3 pagi atau tidak tidur sama sekali namun tidak merasa lelah esok paginya.
  • Memulai satu atau lebih proyek dan mengerjakannya tanpa henti selama 20 jam berturut-turut.
  • Merasa bahwa tidak akan mengalami kegagalan saat melakukan apa yang diinginkan, meskipun tidak memiliki pelatihan atau pengalaman.
  • Menghubungi semua teman baik siang maupun malam, memposting banyak foto, dan meninggalkan banyak komentar di media sosial.
  • Berbicara dengan cepat disertai dengan pergantian topik yang cepat.

Tes Kesehatan Mental: Tujuan, Manfaat, dan Indikatornya

Apa perbedaan hipomania dan mania?

Hipomania merupakan salah satu jenis mania yang tidak terlalu parah. Tenaga medis biasanya mendiagnosis hipomania dan mania berdasarkan beberapa kriteria, seperti perbedaan di antara keduanya.

Perbedaan hipomania dan mania adalah:

  • Hipomania berlangsung setidaknya empat hari berturut-turut sedangkan mania berlangsung setidaknya lebih dari itu atau satu minggu.
  • Hipomania tidak sampai mempengaruhi kehidupan sosial atau pekerjaan dan sekolah sedangkan mania bisa memberikan dampak yang parah pada kehidupan sosial atau pekerjaan dan sekolah.

Gangguan Depresi Mayor, Kenali Gejala Dan Cara Mengatasinya

Berbagai gejala hipomania yang wajib diketahui

gejala hipomania yang wajib diketahui

Gejala hipomania sebenarnya mirip dengan gejala mania. Gejala hipomania bisa bervariasi pada setiap orang dan bisa berubah seiring berjalannya waktu. Beberapa gejala yang umum terjadi, antara lain:

  • Mempunyai banyak energi
  • Merasa sangat senang dan bersemangat
  • Memiliki harga diri yang sangat tinggi
  • Menjadi lebih banyak bicara daripada biasanya sampai orang lain tidak bisa menyela
  • Memikirkan banyak topik pada saat yang bersamaan
  • Melakukan gerakan yang tidak punya tujuan, seperti mondari-mandir atau merasa gelisah saat duduk
  • Melakukan perilaku impulsif yang mengarah pada pilihan yang buruk, seperti memberikan komentar yang kasar
  • Gampang teralihkan oleh hal-hal yang kurang penting
  • Berbelanja dengan sembrono, seperti membeli sesuatu yang tidak sesuai dengan kemampuan finansial
  • Mengambil kesempatan yang biasanya tidak diambil
  • Mudah tersinggung dengan beberapa hal yang sebenarnya tidak ada kaitan dengannya.
  • Mudah marah ketika ada hal-hal yang berjalan tidak sesuai keinginannya.

Jangan Self Diagnose, Ini Gejala Skizofrenia yang Perlu Kamu Ketahui!

Penyebab hipomania

Penyebab hipomania bisa berbeda pada setiap orang. Beberapa penyebab yang bisa menimbulkan hipomania adalah:

  • Riwayat kesehatan keluarga. Jika ada anggota keluargamu yang memiliki gangguan bipolar, kamu memiliki risiko yang lebih besar untuk terkena hipomania.
  • Efek samping mengonsumsi narkoba dan alkohol.
  • Perubahan besar dalam hidup, seperti perceraian atau kematian orang yang disayangi.
  • Kondisi kehidupan yang sulit karena trauma, kesulitan ekonomi, kesepian, dan sebagainya.
  • Memiliki tingkat stres yang tinggi namun tidak mampu mengontrolnya.
  • Tidak cukup tidur atau mengalami perubahan pola tidur.
  • Depresi.
  • Efek samping dari mengonsumsi obat-obatan.
  • Efek samping dari mengonsumsi suplemen herbal.

Apa saja penanganan pada hipomania?

Berikut ini adalah beberapa cara untuk menangani hipomania, yaitu mencakup:

  • Melakukan psikoterapi.
  • Mengonsumsi obat-obatan, yaitu obat antipsikotik dan obat stabilisator suasana hati.
  • Menulis di jurnal bisa membantu kamu mengelola suasana hati.
  • Mintalah dukungan dari teman dan anggota keluarga.

Tetapi, jika hipomania yang kamu alami masih tergolong ringan, biasanya tenaga medis akan menyarankan untuk fokus pada perawatan. Beberapa hal yang disarankan untuk dilakukan, antara lain:

  • Memiliki pola tidur yang lama dan cukup setiap malam.
  • Menghindari hal-hal yang bisa memicu hipomania, seperti kopi, teh, gula, cola, lingkungan yang bising dan ramai.
  • Makan makanan yang sehat.
  • Melakukan olahraga secara rutin.
  • Tidak menggunakan obat-obatan terlarang dan tidak mengonsumsi alkohol.

Jika kamu menanganinya dengan mengonsumsi obat dan mengalami efek samping, segera konsultasikan dengan tenaga medis.

Salah Satu Ciri Philophobia Adalah Selalu Ingin Putus, Yuk Kenali Penyebabnya!

Tips menghadapi seseorang yang mengidap hipomania

cara menghadapi penderita hipomania

Berikut ini adalah beberapa tips untuk menghadapi pengidap hipomania, yaitu:

1. Mendengarkan isi hati penderita

Berikan dorongan dan motivasi pada penderita. Dengarkan isi hatinya. Jadilah pendengar yang baik untuknya. Arahkan penderita untuk mengungkapkan keluh kesahnya kepadamu. Dengan demikian, beban pikirannya bisa menjadi lebih ringan.

2. Ajak penderita melakukan olahraga

Tips lainnya adalah mengajak penderita untuk melakukan aktivitas fisik, seperti berolahraga. Dengan begitu, kesehatan tubuhnya bisa tetap terjaga.

Ajak penderita untuk melakukannya secara rutin. Selain itu, sarankan penderita untuk mengonsumsi makanan yang bergizi.

Hati-hati, Ibu Dapat Mengalami Depresi saat Masuk Periode Postpartum, lho!

3. Membantu penderita menemukan hobi baru

Tips lain yang bisa kamu ikuti adalah membantu penderita untuk menemukan dan melakukan hal yang baru. Lakukan bersama aktivitas positif yang sebelumnya belum pernah dia lakukan. Melakukan hal ini bisa membuatnya merasa tenang dan rileks.

4. Memberikan dukungan untuknya

Jika kamu mengenal seseorang yang mengidap hipomania, dukung dia untuk memperoleh tindakan medis seperti mengonsumsi obat. Sarankan dia untuk memperoleh pengobatan secara aman dan teratur.

Jika kamu mengalami gejala seperti hipomania, segera datangi psikiater. Mereka yang berpengalaman dalam kesehatan mental akan mendiagnosis gangguan yang kamu alami.

Share artikel ini
Reference