Amarox Obat Apa? Ini Manfaat, Dosis, dan Efek Sampingnya
Mempunyai kadar kolesterol yang tinggi memang cukup mengkhawatirkan ya, yoonies. Apalagi jika kondisi tubuh yang seperti ini tidak dibarengi dengan konsumsi makanan yang sehat dan bergizi.
Tubuh rentan akan berbagai penyakit yang dapat menyerang jika kadar kolesterol dalam darah terlalu tinggi. Lalu jenis obat apa yang dapat meredakannya.
Atorvastatin Amarox merupakan salah satu obat yang dapat bermanfaat mengontrol gangguan pada gula darah dan asam lemak. Bagi kamu yang belum tahu Amarox obat apa, yuk simak deskripsi lengkap tentang obat yang satu ini.
Deskripsi obat Amarox
Atorvastatin Amarox adalah obat yang dapat membantu mengontrol kadar kolesterol dan asam lemak dalam darah.
Kondisi ini biasanya dialami oleh penderita hiperlipidemia dimana pasien dapat memiliki risiko penyakit kardiovaskular yang dipicu oleh kadar gula yang terlalu tinggi.
Amarox merupakan golongan obat reductase atau yang dapat disebut hmg-coa reductase inhibitor yang cara kerjanya adalah menghambat enzim dalam pembentukan kolesterol. Jika kolestrol dapat dihambat produksinya, maka kadarnya dalam gula dapat berkurang.
Komposis yang terdapat dalam Amarox adalah Atorvastatin sebanyak 40 mg. Obat resep ini dapat dikonsumsi sesuai dengan dosis dan aturan pakainya untuk dapat membantu mengatasi berbagai keluhan akibat kadar kolesterol yang tinggi.
Manfaat obat
Amarox diketahui dapat membantu menurunkan kolesterol pada penderita penyakit yang dapat memicu stroke atau penyakit jantung. Indikasi dari Amarox antara lain:
- Menurunkan kolesterol total
- Menurunkan ldl-cholesterol
- Menurunkan apolipoprotein b & triglycerides pada hiperkolesterolemia
- Menurunkan hiperlipidemia
Obat ini dapat dikonsumsi oleh orang dewasa dan anak-anak yang sudah berusia diatas 10 tahun. Bentuk tablet salut selaput dapat memudahkan pasien untuk mengonsumsi obat penurun kadar kolesterol ini.
Akan tetapi sebelum mengonsumsinya, memastikan pasien sudah berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk memperoleh resep sesuai kadar kolesterol pasien.
Dosis dan penggunaan
Dosis Amarox perlu dikonsultasikan agar pasien dapat menerima rekomendasi terbaik sesuai dengan kadar kolesterol yang dimiliki pasien.
Ada beberapa kondisi yang dapat membedakan dosis Amarox jika dikonsumsi oleh pasien tertentu seperti:
Dosis dengan tujuan penanganan pasien yang memperoleh kolesterol tinggi akibat diturunkan dari kedua orang tua dapat mengonsumsi 10-80 mg per hari. Obat ini dapat digunakan sebagai tambahan penurun lipid.
Dosis pasien dengan kondisi kolesterol diturunkan dari salah satu orang tua atau bukan keturunan mengonsumsi dosis berikut ini:
- Dewasa mengonsumsi 10-20 mg, 1 x sehari pada dosis awal dan meningkatkan menjadi 40 mg apabila kolesterol yang dimiliki sangat tinggi. Dosis juga dapat disesuaikan dengan respon dari tubuh setelah mengonsumsi obat selama 2-4 minggu. Dosis maksimal yang dapat diberikan kepada pasien adalah 80 mg per hari.
- Anak-anak yang berusia 10 tahun keatas dapat mengonsumsi dosis awal sebanyak 10 mg per hari. Dosis dapat dinaikkan jika ada respon terhadap pengobatan yang diberikan. Dosis yang diberikan hanya sampai 20 mg per hari.
- Untuk tujuan pencegahan penyakit kardiovaskular, maka pasien dapat mengonsumsi 10 mg per hari dan akan ditingkatkan sesuai kondisi pasien pada tingkat kadar kolesterol yang dimilikinya.
Selain dosis yang perlu diperhatikan, mengonsumsi obat ini juga ada beberapa aturan yang harus dilakukan, seperti:
- Dilarang mengonsumsi Amarox jika ada alergi dengan kandungan yang terdapat pada obat ini.
- Informasikan kepada dokter mengenai riwayat medis yang dimiliki seperti gangguan otot, diabetes, penyakit ginjal hingga gangguan tiroid.
- Tidak mengonsumsi obat bersama dengan minuman mengandung alkohol karena berisiko meningkatkan kerusakan hati dan kadar trigliserida.
- Informasikan kepada dokter jika pasien sedang dalam kondisi hamil, menyusui dna mengikuti program kehamilan
- Untuk menghindari interaksi obat, beritahu dokter jika ada obat herbal atau suplemen yang sedang dikonsumsi.
- Segera datangi layanan medis jika terdapat reaksi alergi atau kelebihan dosis dari Amarox.
- Konsumsi obat ini sesuai dengan petunjuk dokter dan dilakukan sebelum atau sesudah makan.
- Tablet sebaiknya tidak dihancurkan atau dibelah karena risiko efek samping akan mungkin terjadi.
- Konsumsi obat pada jam yang sama setiap hari dan jika terlewat segera konsumsi pada jeda yang tidak terlalu Panjang.
- Jika ingin berhenti mengonsumsi, konsultasikan dengan dokter dna habiskan dosis yang telah diberikan.
- Simpan obat pada suhu ruang, tidak terkena cahaya matahari, kelembaban dan jangkauan anak-anak.
Adakah efek samping dari konsumsi Atorvastatin Amarox?
Efek samping obat
Atorvastatin Amarox hampir sama dengan jenis obat lain yang apabila dikonsumsi sesuai dosis maka masih dapat ditoleransi oleh sebagian besar orang, tentunya dengan rekomendasi dari dokter. Namun ada risiko efek samping yang dapat terjadi seperti:
- Gangguan gi
- Sakit kepala
- Insomnia
- Kram otot
- Nyeri sendi dan otot
- Diare
- Mual
- Konstipasi
- Sakit kepala
- Hidung tersumbat
- Sakit tenggorokan
- Kembung
- Mimisan
Interaksi dengan obat lain
Atorvastatin Amarox juga dapat berinteraksi dengan kandungan obat lain sehingga memicu risiko yang mungkin tidak disadari oleh pasiennya. Beberapa interaksi yang mungkin dapat terjadi antara lain:
- Terjadi peningkatan risiko terhadap efek samping dari obat kontrasepsi oral dan digoxin, seperti norethisterone serta ethinyl estradiol.
- Penurunan kadar Atorvastatin Amarox dalam tubuh jika digunakan dengan rifampicin, phenytoin, antasida, efavirenz, atau colestipol.
- Adanya peningkatan risiko gangguan otot (miopati) dan rhabdomyolysis jika digunakan dengan, ketoconazole, clarithromycin, erythromycin, ciclosporin, asam fusidat, ritonavir, diltiazem, fenofibrate, itraconazole verapamil, gemfibrozil, ezetimibe, niacin, dan colchicine.
Segera periksakan diri ke dokter jika terdapat efek samping atau interaksi obat akibat dikonsumsi dengan kandungan tertentu dalam obat lain. Jika kedua hal ini terjadi maka segera berhenti untuk mengonsumsi Amarox dan dapatkan penanganan lanjutan untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah sesuai dengan petunjuk dari dokter.
Penulis: Nur Azizah