Vaksin Moderna untuk Ibu Hamil: Bagaimana efektivitasnya?
Vaksin moderna untuk Ibu hamil saat ini mulai diberikan untuk menurunkan risiko infeksi virus COVID-19. Menurut Center for Disease Control and Prevention, jumlah ibu hamil yang terinfeksi COVID-19 sempat meningkat dalam beberapa waktu silam.
Mengacu pada data-data yang ada, pemberian vaksin COVID-19 pada ibu hamil dapat diberikan karena memberikan manfaat yang lebih besar daripada kemungkinan risiko yang ada.
Berbagai jenis vaksin telah beredar dan diberikan secara masal kepada masyarakat. Salah satu jenis vaksin yang beredar saat ini adalah vaksin moderna.
Apa itu vaksin moderna?
Vaksin Moderna adalah jenis vaksin mRNA (Messenger ribonucleic acid) yang digunakan untuk mencegah infeksi virus COVID-19.
Vaksin Moderna untuk ibu hamil biasanya diberikan pada trimester kedua disuntikkan sebanyak 2 kali dengan interval sekitar 28 hari dari vaksin pertama.
Vaksin Moderna dapat digunakan sebagai vaksin booster jika seseorang memenuhi syarat ketentuan seperti berusia 18 tahun ke atas, dan telah menerima dosis dua dari vaksin Moderna.
Tentu saja, vaksin Moderna yang berperan sebagai booster diberikan setidaknya 6 bulan setelah dosis dua selesai.
Kandungan vaksin moderna
Hampir semua kandungan bahan dalam vaksin COVID-19, termasuk vaksin Moderna untuk ibu hamil, ditemukan di makanan seperti lemak, gula, dan garam. Berikut adalah beberapa kandungan dari vaksin Moderna:
1. Messenger ribonucleic acid atau mRNA
Berperan dalam memberikan instruksi pada tubuh untuk membuat protein dari virus penyebab COVID-19. Protein ini akan memicu respon imun melindungi tubuh dari penyakit COVID-19 di kemudian hari.
2. Lemak atau lipid
Lemak atau lipid dibutuhkan dalam vaksin agar bisa saling bekerja sama dengan messenger ribonukleat acid. Maksudnya, lemak atau lipid berperan sebagai pendukung yang membantu mRNA masuk ke sel dalam tubuh.
3. Garam, gula, asam, dan penstabil asam
Terdiri dari natrium asetat, tromethamine, dan tromethamine hidroklorida, beberapa kandungan vaksin seperti sukrosa dan asam asetat dapat ditemui pada gula meja maupun dalam cuka putih.
Saling bekerja sama untuk membantu menjaga kestabilan molekul vaksin, jenis kandungan ini memiliki peran penting mulai dari proses produksi, pembekuan, pengiriman, penyimpanan, hingga proses penyuntikan kepada penerima vaksin.
Bagaimana cara kerja vaksin moderna?
Sebagai vaksin jenis mRNA, vaksin Moderna untuk ibu hamil bekerja dengan cara mengaktifkan respon imun atau dengan kata lain memicu sel-sel dalam tubuh memberikan respon imun yang efektif melawan virus penyebab COVID-19. Respon imun dalam tubuh yang dimaksud adalah protein tertentu.
Setelah respon imun atau protein terbentuk, muncullah antibodi yang mampu melindungi tubuh dari infeksi akibat virus COVID-19 di masa mendatang.
Ketika kekebalan terbentuk maka, kerja vaksin dianggap telah selesai dan tubuh akan membuang semua bahan vaksin.
Hal ini adalah proses umum yang normal terjadi dalam tubuh dalam mengeliminasi zat apapun yang tidak lagi dibutuhkan oleh sel.
Efektivitas vaksin moderna
Berdasarkan bukti uji klinis yang dilakukan pada orang berusia 18 tahun ke atas, sebesar 94,1% vaksin Moderna efektif mencegah infeksi COVID-19.
Nilai efektivitas ini diperoleh dari orang yang menerima dua dosis vaksin Moderna, serta tidak mengalami atau tidak terbukti terinfeksi COVID-19 sebelumnya.
Dalam uji klinis lain, vaksin ini secara umum dinilai efektif untuk mencegah COVID-19 di antara orang-orang dari berbagai kategori usia, jenis kelamin, ras, etnis, dan orang dengan kondisi medis tertentu.
Singkatnya, vaksin Moderna terbukti efektif membantu menghindari tubuh dari efek berat infeksi COVID-19.
Vaksin moderna untuk ibu hamil
Ibu hamil yang mengalami penurunan sistem kekebalan tubuh memang lebih rentan terinfeksi virus COVID-19.
Menurut Joint Committee on Vaccination and Immunisation (JCVI), wanita hamil dapat menerima vaksin COVID-19 sama seperti yang lainnya sebab, infeksi virus COVID-19 dalam kehamilan dapat menimbulkan risiko kelahiran prematur dan risiko bayi lahir mati.
Dalam studi yang meneliti vaksin Moderna untuk ibu hamil, jenis vaksin mRNA aman digunakan selama kehamilan dan periode menyusui.
Selanjutnya, menerima vaksin COVID-19 dinilai memiliki manfaat yang jauh lebih besar daripada risiko yang ada.
Berikut adalah beberapa penjelasan singkat dari vaksin Moderna untuk ibu hamil:
- Vaksin Moderna tidak menyebabkan ibu hamil dan bayi menjadi atau terinfeksi COVID-19.
- Vaksin COVID-19, termasuk Moderna tidak mengandung virus hidup dan tidak membuat seseorang menjadi terinfeksi virus COVID-19
- Data awal dari vaksin mRNA COVID-19 selama kehamilan diyakini aman, serta tidak menimbulkan masalah bagi bayi di akhir kehamilan.
- Peneliti belum menemukan risiko komplikasi kehamilan seperti kelahiran prematur, bayi lahir mati, berat badan lahir rendah, serta keguguran pada penerima vaksin Moderna, terutama di awal kehamilan (sebelum 20 minggu kehamilan).
- Vaksin Moderna untuk ibu hamil mampu mengurangi risiko infeksi COVID-19.
- Penelitian pada hewan tidak menunjukan efek negatif pada kesuburan maupun kehamilan.
Selain beberapa data di atas, para peneliti mengungkap bahwa vaksinasi selama kehamilan dapat melindungi bayi dari COVID-19 sebab, antibodi yang diproduksi oleh ibu hamil ditemukan terdapat dalam darah tali pusat.
JCVI juga merekomendasikan vaksinasi bagi ibu yang sedang menyusui. Dengan demikian vaksin Moderna dapat diberikan. Hal ini sesuai dengan rekomendasi dari WHO.
Menurut laporan data terbaru, ibu yang sedang aktif menyusui yang telah menerima vaksin mRNA COVID-19 memiliki kandungan antibodi pada air susu ibu (ASI) yang dapat memberikan proteksi pada bayi.
Efek samping vaksin moderna
Mengalami efek samping setelah melakukan vaksinasi adalah hal yang normal sebab, efek samping adalah reaksi yang menandakan bahwa tubuh sedang bekerja dan membangun perlindungan.
Efek samping vaksin Moderna untuk ibu hamil dapat terjadi dalam 7 hari setelah proses vaksin berlangsung dan akan hilang dalam beberapa hari.
Bagi banyak orang, efek samping biasanya muncul setelah menjalankan vaksin dosis dua, dan berada dalam taraf ringan hingga sedang.
Berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin kamu rasakan setelah menerima vaksin Moderna:
- Nyeri di tempat yang disuntik
- Muncul kemerahan di area suntikan
- Pembengkakan di daerah yang disuntik
- Mengalami demam (bisa diringankan dengan asetaminofen atau paracetamol)
- Muncul rasa mual
- Mengalami diare
- Mengalami nyeri sendi
- Menggigil atau kedinginan
- Mengalami nyeri otot atau tubuh terasa pegal
- Menderita sakit kepala
- Mudah merasa lelah
Jika kamu mempunyai riwayat reaksi alergi terhadap vaksin lain, cobalah untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu untuk mencegah terjadinya reaksi alergi.
Meskipun jarang terjadi, vaksin COVID-19 dapat memberikan efek samping berupa masalah jantung seperti miokarditis dan perikarditis.
Untuk membantu mencegah dan meringankan efek samping yang membuatmu tidak nyaman, kamu dapat menghidrasi tubuh dengan banyak minum air putih, memastikan tubuh mendapatkan banyak waktu untuk beristirahat, mengonsumsi makanan bergizi, serta melakukan olahraga ringan.
Disamping itu, kamu tidak boleh lupa untuk menjaga kebersihan diri dengan rutin mencuci tangan dengan sabun, menggunakan masker, dan menjaga jarak.