Radang Selaput Otak: Pengertian, Gejala, Penyebab dan Pengobatan
Radang selaput otak termasuk ke salah satu jenis penyakit yang berbahaya karena dapat mengancam jiwa.
Diperkirakan ada 2,5 juta kasus meningitis yang terjadi secara global setiap tahun, dengan sekitar 250.000 kematian.
Namun, penyakit ini bisa kita cegah sejak dini, lho. Untuk mengetahui penjelasan lebih lanjut, kamu bisa membaca artikel ini sampai selesai, ya.
Apa itu radang selaput otak?
Meningitis atau radang selaput otak adalah infeksi pada selaput pelindung yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang (meninges).
Biasanya, hal ini disebabkan oleh bakteri atau virus yang menginfeksi area sekitar otak dan serabut saraf tulang belakang.
Namun,kondisi trauma, kanker, obat-obatan tertentu dan infeksi lain juga dapat menyebabkan meningitis.
Kondisi ini dapat menyerang siapa saja, tetapi paling sering terjadi pada bayi, anak kecil, remaja, dan dewasa muda.
Penyakit ini dapat bersifat akut dengan onset gejala yang cepat atau kronis dengan onset yang berlangsung selama sebulan atau lebih.
Meningitis akut yang disebabkan oleh bakteri merupakan jenis meningitis yang paling sering terjadi dan dapat mengancam jiwa.
Infeksi bakteri dapat menyebabkan jaringan di sekitar otak membengkak. Akibatnya, aliran darah menjadi terganggu dan dapat memicu kelumpuhan atau paralisis bahkan stroke.
Meningitis bakteri paling rentan menyerang anak yang berusia antara 1 bulan hingga 2 tahun.
Sedangkan pada orang dewasa, risiko meningitis akan semakin meningkat jika individu memiliki kondisi seperti:
- Infeksi kronis pada hidung dan telinga
- Mengalami cedera kepala
- Menderita pneumonia pneumokokus
- Kecanduan alkohol
- Sistem imun tubuh yang melemah
- Limpa yang telah diangkat
- Memiliki penyakit sel sabit
- Infeksi luas melalui pembuluh darah
Meningitis juga dapat terjadi pada lingkungan yang padat dimana banyak terjadi kontak seperti pada sekolah, asrama, rumah sakit dan barak militer.
Oleh karena itu, bagi individu yang mengalami gejala meningitis perlu segera mendapatkan perawatan dokter.
Sebab, radang selaput otak bisa menyebabkan keracunan darah yang mengancam jiwa (septikemia) dan mengakibatkan kerusakan permanen pada otak atau saraf.
Gejala radang selaput otak
Untuk lebih mudah mengetahuinya, seseorang yang menderita meningitis akan mengalami beberapa gejala umum, seperti penjelasan berikut ini:
- Demam tinggi mendadak
- Leher kaku
- Sakit kepala cukup parah yang tampak berbeda dari biasanya
- Sakit kepala disertai mual atau muntah
- Kebingungan atau kesulitan berkonsentrasi
- Kejang
- Kantuk atau sulit bangun tidur
- Kepekaan terhadap cahaya
- Tidak ada nafsu makan atau haus
- Ruam kulit (kadang-kadang, seperti pada meningitis meningokokus)
Bakteri yang menyebabkan radang selaput otak adalah…
Ada berbagai jenis radang selaput otak yang dikenal di dunia medis. Seluruh radangnya pun memiliki penyebab yang berbeda-beda.
Namun, setiap jenis meningitis memiliki penyebab yang sama, bermula dari penyebaran bakteri, jamur, virus, atau parasit yang menyebar ke seluruh tubuh melalui
- Aliran darah,
- Ujung saraf, atau
- Reaktivasi yang tidak aktif di sistem saraf
Bakteri tersebut akan menyebar dari pembuluh darah dan bisa mencapai otak atau sumsum tulang belakang.
Kemudian, infeksi bakteri ini akan memicu proses peradangan seperti radang selaput otak.
Berikut ini beberapa jenis bakteri yang menyebabkan radang selaput otak supaya kamu bisa menghindarinya.
1. Streptococcus pneumoniae
Bakteri ini adalah penyebab paling umum dari kondisi radang selaput otak pada bayi, anak kecil, dan orang dewasa di Amerika Serikat.
Pasiennya pun akan sering mengalami pneumonia atau infeksi telinga atau sinus. Untungnya, vaksin bisa menjadi langkah untuk mencegah kamu terkena infeksi bakteri ini.
2. Neisseria meningitidis
Neisseria meningitidis juga termasuk ke bakteri yang menyebabkan radang selaput otak. Bakteri ini biasanya menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas, tetapi bisa juga menyebabkan meningitis meningokokus ketika memasuki aliran darah.
Berbeda dari jenis sebelumnya, bakteri satu ini bisa sangat menular yang memengaruhi remaja dan dewasa di umur muda.
Memang, vaksin bisa mencegah kita untuk terkena infeksi.
Namun, tetap saja, siapa pun yang telah melakukan kontak dekat dengan penderita meningitis meningokokus harus menerima antibiotik oral lagi untuk mencegah penularannya.
3. Haemophilus influenzae
Bakteri Haemophilus influenzae tipe b (Hib) pernah menjadi penyebab utama meningitis bakteri pada anak-anak. Namun, vaksin untuk Hib yang baru sudah menjadi penolong karena sangat mengurangi jumlah kasus meningitis jenis ini.
4. Listeria monocytogenes
Bakteri ini bisa ditemukan di dalam keju yang tidak dipasteurisasi, hot dog, dan daging. Orang yang memiliki sistem kekebalan rendah lebih rentan terkena bakteri ini, seperti wanita hamil, bayi baru lahir, hingga lansia.
Pengobatan radang selaput otak
Lantas, bagaimana jika kamu sudah terinfeksi radang selaput otak? Penyakit ini bisa diatasi sesegera mungkin dengan melakukan pengobatan.
Pilihan pengobatannya tergantung pada jenis meningitis yang dimiliki.
- Untuk penderita meningitis yang disebabkan oleh penyebaran bakteri, maka pasien harus segera diobati dengan mengonsumsi antibiotik intravena atau kortikosteroid.
- Obat ini membantu memastikan pemulihan dan mengurangi risiko komplikasi, seperti pembengkakan otak dan kejang.
- Pemilihan antibiotik atau kombinasi antibiotiknya juga tergantung pada jenis bakteri yang menyebabkan infeksi.
Biasanya, dokter juga mungkin merekomendasikan penggunaan antibiotik spektrum luas hingga ia dapat menentukan penyebab pasti meningitis.
Penyebab spesifik meningitis perlu ditelusuri secara cermat karena akan berpengaruh pada pilihan pengobatan yang akan diberikan.
Seperti kata pepatah, lebih baik mencegah daripada mengobati.
Yap! Sebelum terlambat, kamu bisa mencegahnya dengan menerapkan gaya hidup yang sehat supaya tidak terkena bakteri, seperti
- Rutin mencuci tangan
- Hindari mengonsumsi makanan atau minuman bersama dari satu tempat, dan
- Istirahat yang cukup untuk menjaga daya tahan tubuh.