6 Macam Penyakit Degeneratif dan Cara Mencegahnya
Semakin bertambahnya usia, seseorang rentan mengalami berbagai penyakit, termasuk penyakit degeneratif. Terlebih lagi jika kamu tidak mengimbanginya dengan gaya hidup yang sehat.
Penyakit degeneratif sebenarnya bisa dialami siapa saja tanpa memandang usia. Namun, pada kebanyakan kasus, penyakit degeneratif lebih sering dialami oleh mereka yang berusia lanjut. Tapi, apa itu penyakit degeneratif? Mari simak penjelasannya.
Penyakit degeneratif adalah
Salah satu masalah atau kondisi kesehatan di mana keadaan jaringan atau organ tubuh memburuk atau menurun dari waktu ke waktu adalah penyakit degeneratif. Terjadi karena perubahan pada sel tubuh, penyakit degeneratif bisa menyerang semua kalangan dari berbagai usia.
Meskipun memang lebih sering dialami oleh mereka yang berusia lanjut, penyakit degeneratif akan memengaruhi fungsi organ pada tubuh secara menyeluruh. Akibatnya, tidak jarang penderita mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Mulai dari masalah pada fungsi kerja jantung, keseimbangan tubuh, pergerakan tubuh, kegiatan berbicara, hingga bernapas, apa sih yang menyebabkan seseorang mengalami penyakit degeneratif? Coba simak penyebabnya di bawah ini ya.
Penyebab penyakit degeneratif
Proses penuaan atau bertambahnya usia adalah penyebab penyakit degeneratif yang paling umum. Biasanya, ketika seseorang masuk usia lanjut maka fungsi jaringan dan organ tubuh semakin menurun.
Oleh karena itu, lansia sering mengalami berbagai penyakit degeneratif daripada mereka yang berusia lebih muda. Di sisi lain, penyakit degeneratif juga bisa disebabkan beberapa hal seperti berikut ini:
- Gaya hidup yang kurang sehat
- Memiliki kebiasaan minum minuman beralkohol
- Memiliki riwayat penyakit tertentu
- Terpapat bahan kimia atau virus tertentu
- Faktor genetika keluarga
Pada beberapa kasus, penyakit degeneratif sering kali tidak diketahui apa penyebabnya. Yang jelas, ketika seseorang mengalami penyakit degeneratif maka kondisi kesehatan ini bisa berpotensi mengancam jiwa.
Tentu saja, jenis-jenis penyakit degeneratif memengaruhi tingkat atau potensi mematikan tersebut. Penasaran apa saja jenis penyakitnya? Di bawah adalah sejumlah penyakit degeneratif yang harus kamu ketahui.
Macam-macam penyakit degeneratif
Kondisi kesehatan degeneratif secara umum dibagi menjadi tiga macam yakni penyakit kardiovaskuler, masalah neoplastik, serta sistem saraf. Tapi, setelah ditelusuri lebih lanjut, ada sejumlah macam-macam penyakit degeneratif seperti di bawah ini:
Penyakit kardiovaskular
Menyerang jantung dan pembuluh darah di sekitarnya, penyakit kardiovaskular terjadi karena penumpukan plak pada pembuluh darah. Ya, pertambahan usia berpotensi pada penyempitan pembuluh darah dan otot jantung yang semakin melemah dan menebal.
Pada kasus lain, penyakit kardiovaskular dalam bentuk hipertensi (tekanan darah tinggi) atau stroke juga mungkin saja dialami oleh beberapa orang.
Gangguan pada endokrin
Terdiri dari delapan kelenjar utama seperti tiroid, pituitari, adrenal, serta pankreas, gangguan endokrin memengaruhi pertumbuhan, perkembangan, metabolisme, fungsi seksual, serta suasana hati. Beberapa orang mungkin juga mengalami masalah endokrin dalam bentuk diabetes melitus atau kekurangan nutrisi.
Umumnya, diabetes yang dialami oleh penertia terjadi karena sel di otot dan hati resisten terhadap insulin.
Masalah neoplastik
Neoplasma atau tumor adalah benjolan yang muncul akibat membelah dan tumbuhnya sel secara berlebihan di dalam tubuh. Bisa bersifat jinak ataupun ganas, tumor jinak berbeda dengan kanker. Kanker ganas tidak bisa dikendalikan, bisa menyebar, serta merusak jaringan sehat di sekitarnya.
Osteoporosis
Osteoporosis terjadi karena proses pembuatan tulang baru melambat, kondisi ini menyebabkan tubuh kehilangan massa tulang. Oleh karena itu, tidak jarang lansia dengan tulang yang lemah dan rapuh rentan mengalami patah tulang terutama di pinggul, pergelangan tangan, serta tulang belakang.
Masalah berat badan
Obesitas atau berat badan berlebih dapat menyerang siapapun dari berbagai usia. Meskipun bisa terjadi karena perubahan hormonal, masalah obesitas biasanya terjadi karena gaya hidup yang kurang aktif.
Masalah sistem saraf
Macam penyakit degeneratif berikutnya adalah gangguan pada sistem saraf. Entah itu penyakit Parkinson ataupun Alzheimer, masalah ini memang lebih rentan dialami oleh mereka yang berusia lanjut.
Di sisi lain, beberapa potensi penyakit degeneratif lainnya yang dinilai kurang umum atau jarang terjadi adalah sklerosis amyotrophic lateral, Ataksia Friedreich, penyakit Huntington, penyakit Lewy bodies, serta atrofi otot tulang belakang.
Nah, untuk mencegah berbagai macam penyakit degeneratif yang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari, coba ikuti beberapa cara pencegahan di bawah ini ya.
Cara mencegah penyakit degeneratif
Meskipun pada kebanyakan kasus penyakit degeneratif bisa disembuhkan, beberapa kasus lainnya dinilai tidak dapat disembuhkan. Maksudnya, perawatan dan pengobatan yang dijalankan pasien hanya dilakukan untuk meringankan gejala sehingga penderita bisa hidup seperti pada umumnya.
Jadi, mencegah penyakit degeneratif tentu akan lebih baik daripada mengobati. Di bawah ini adalah cara-cara mencegah penyakit degeneratif yang bisa kamu lakukan di rumah:
- Membatasi asupan kalori dalam tubuh
- Membatasi minuman manis mengandung gula
- Perbanyak asupan buah dan sayur
- Konsumsi kacang-kacangan dan biji-bijian sebagai camilan sehat
- Konsumsi daging tanpa lemak
- Konsumsi berbagai produk susu
- Konsumsi sereal dengan gandum utuh
- Batasi konsumsi makanan tinggi garam, gula, dan lemak
- Ubah asupan lemak jenuh dengan lemak tak jenuh
- Penuhi kebutuhan asupan asam lemak omega-3
- Berhenti merokok
- Batasi hingga berhenti minum minuman beralkohol
- Rutin melakukan olahraga
- Berjemur di bawah sinar matahari pagi
- Pastikan waktu istirahat yang cukup untuk tubuh
Inti dari sejumlah cara-cara di atas adalah menerapkan gaya hidup yang sehat, termasuk dari makanan dan olahraga. Tidak lupa, jagalah berat badan tetap ideal, perhatikan kondisi mental, serta rutinlah melakukan pemeriksaan seperti gula darah, tensi darah, hingga skrining kanker.