Lactacyd Baby untuk Bruntusan, Apakah Ampuh?

Selain jerawat, bruntusan adalah masalah kulit yang banyak dikeluhkan. Bruntusan muncul di area jidat, tetapi juga muncul di area lainnya. Ada banyak produk di pasaran yang memiliki khasiat mengatasi bruntusan, termasuk lactacyd baby. Lactacyd baby untuk bruntusan, apakah ampuh?

Kali ini Yoona ingin mengajak kamu untuk mencari tahu ampuh ga sih lactacyd baby untuk bruntusan? Cek juga apa itu bruntusan, apa saja penyebabnya, dan cara menghilangkannya di sini.

Apa itu bruntusan pada wajah?

Sebelum mengetahui ampuh atau tidaknya lactacyd baby untuk bruntusan, yuk pahami dulu apa itu bruntusan. Bruntusan adalah jerawat berukuran kecil yang muncul dalam jumlah banyak. Jerawat kecil ini biasanya muncul di area dahi, tapi juga bisa muncul di area wajah lainnya, seperti pipi dan dagu.

Penyebab bruntusan

Penyebab bruntusan adalah penyumbatan pori-pori kulit oleh sel kulit mati dan kotoran. Ketika terjadi penyumbatan, bakteri dengan mudah berkembang biak sehingga memicu munculnya jerawat berukuran kecil dengan jumlah yang cukup banyak.

Beberapa penyebab munculnya bruntusan di wajah lainnya antara lain:

1. Perubahan hormon

Hormon dalam tubuh yang tidak seimbang dan sering berubah dapat memengaruhi kelenjar sebasea yang menghasilkan minyak di kulit. Jika kelenjar ini memproduksi minyak secara berlebihan, maka pori-pori kulit akan tersumbat dan memicu bruntusan.

2. Biang keringat

Penyebab beruntusan lainnya, yaitu biang keringat. Biang keringat merupakan suatu kondisi tubuh memproduksi lebih banyak keringat. Nah ketika keringat ini keluar berlebih, maka pori-pori kulit akan tersumbat dan memicu munculnya bruntusan.

3. Tidak membersihkan wajah dengan rutin

Jangan lupa untuk rajin membersihkan wajah ya, Yoonies! Ada banyak kotoran yang menempel di kulit wajah, terutama setelah kamu melakukan aktivitas di luar ruangan. Kotoran yang menempel pada kulit dan menyumbat pori-pori dapat menimbulkan bruntusan.

4. Stres

Mood yang berantakan dan juga stres bisa menjadi penyebab munculnya bruntusan di wajah. Stres memicu hormon kortisol dalam tubuh memproduksi kelenjar minyak secara berlebihan. Minyak ini dapat menyumbat pori-pori kulit di wajah dan memicu memicu bruntusan.

5. Tidak membersihkan makeup

Jangan lupa untuk selalu membersihkan makeup ya, Yoonies! Bahan-bahan makeup yang menempel pada wajah dalam waktu yang terlalu lama dapat menyumbat pori-pori. Jika tidak dibersihkan dengan benar, bruntusan bisa dengan mudah muncul di wajah.

Bisakah lactacyd baby untuk bruntusan?

Kamu sudah mengetahui penyebab munculnya bruntusan pada wajah. Untuk mengatasinya, kamu bisa mencoba produk yang dapat membantu menghilangkannya. Salah satu produk yang beberapa orang gunakan adalah lactacyd baby. Lalu, apakah lactacyd baby untuk bruntusan ampuh?

Lactacyd baby adalah sabun cair yang mengandung Lactoserum dan Lactic acis dari ekstrak susu. Fungsi lactacyd baby, yaitu mengatasi ruam dan iritasi pada kulit, serta menjaga kulit agar tetap bersih dan sehat.

Hal yang kamu perlu perhatikan terkait penggunaan lactacyd baby untuk bruntusan yaitu tidak semua jenis kulit cocok menggunakan produk ini. Jika kamu mengalami bruntusan, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit terlebih dahulu.

Cara menghilangkan bruntusan

Berikut beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menghilangkan bruntusan:

1. Rutin membersihkan muka setiap hari, terutama setelah beraktivitas di luar ruangan dan setelah memakai makeup
2. Gunakan sunscreen untuk melindungi wajah dari bahaya sinar ultraviolet
3. Untuk kulit tipe kering, gunakan pelembab
4. Gunakan kertas minyak jika kamu memiliki tipe kulit berminyak agar minyak berlebih tidak menyumbat pori-pori
5. Jangan memegang atau memencet bruntusan di wajah
6. Hindari konsumsi makanan yang mengandung minyak dan lemak berlebih

Sudah paham kan sekarang apa itu bruntusan, apa saja penyebabnya, cara mengatasinya, dan khasiat lactacyd baby untuk bruntusan? Selain menggunakan produk skincare dari luar, jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan kulit dari dalam dengan mengonsumsi makanan kaya akan nutrisi sehat.

Penulis: Tara Anugerah