KB Alami Setelah Melahirkan, Apakah Manjur?
KB atau keluarga berencana adalah salah satu cara untuk mencegah kehamilan.
Jadi, jika kamu sudah aktif secara seksual dan tidak menginginkan bayi, maka bisa mengandalkan alat kontrasepsi saat melakukan hubungan seksual tanpa kondom.
Ada berbagai macam jenis kontrasepsi yang dapat diandalkan, salah satunya adalah tipe KB alami setelah melahirkan.
Jika dibandingkan dengan yang lain, jenis KB alami sering menjadi pilihan karena tidak memiliki efek samping yang berbahaya.
Lantas, apakah KB alami setelah melahirkan itu aman? Apa saja kelebihan dan kekurangannya? Yuk, kita kupas tuntas di artikel ini.
Apa itu KB alami?
Jadi, KB alami adalah metode mencegah kehamilan tanpa menggunakan obat-obatan atau alat fisik.
Konsep ini didasarkan pada kesadaran dan pengamatan tentang tubuh wanita dan siklus menstruasi.
Proses KB alami setelah melahirkan juga dianggap alami karena bukan hasil manipulasi hormon.
Sebaliknya, metode ini ada untuk mencegah kehamilan dengan cara mengharuskan pria dan wanita tidak melakukan hubungan seksual selama sel telur tersedia untuk dibuahi oleh sperma.
Caranya yaitu dengan mengetahui kapan seorang wanita akan berovulasi setiap bulannya. Rata-rata, sel telur dilepaskan sekitar 14 (kurang atau lebih 2) hari sebelum periode menstruasi berikutnya.
Namun, karena sel telur bertahan 3 sampai 4 hari setelah ovulasi dan sperma dapat hidup 48 sampai 72 jam (bahkan sampai 5 hari dalam lendir yang subur), waktu seorang wanita dapat hamil tidak bisa diukur.
Oleh sebab itu, untuk mencapai kesuksesan KB alami setelah melahirkan, sang istri dan suami harus sama-sama mengetahui jadwal kesuburannya tersebut.
Apa saja KB alami setelah melahirkan?
Jika kamu tertarik untuk melakukan KB alami setelah melahirkan, ini dia beberapa jenisnya yang bisa kamu pilih.
Ritme kalendar
Seperti yang sempat dijelaskan di atas, kamu bisa menggunakan ritme kalendar untuk mengetahui masa kesuburan sebagai salah satu cara KB alami setelah melahirkan.
Berdasarkan 12 siklus menstruasi sebelumnya, kamu dapat mengurangi 18 hari dari siklus menstruasi terpendeknya untuk menentukan hari subur pertama dan 11 hari dari siklus menstruasi terpanjangnya untuk menentukan hari subur terakhir.
Kemudian, kamu dapat menghitung jumlah hari selama berovulasi.
Namun, lain halnya jika siklus menstruasinya sangat tidak teratur dari bulan ke bulan, maka peluang untuk hamil akan lebih besar.
Metode suhu tubuh
Metode suhu tubuh basal (BBT) didasarkan pada fakta bahwa suhu tubuh wanita turun 12 hingga 24 jam sebelum sel telur dilepaskan dari indung telurnya.
Kemudian, suhunya akan meningkat lagi setelah sel telur dilepaskan. Namun, perbedaan suhu ini tidak terlalu besar, sekitar setengah derajat celsius.
Jika ingin menerapkan metode ini, kamu harus mengukur suhu setiap pagi sebelum bangun dari tempat tidur dan mencatat semuanya dengan cermat setiap bulan.
Agar sukses, kamu harus menahan diri dari melakukan hubungan seksual sejak suhu tubuh turun hingga 48 hingga 72 jam setelah suhunya naik lagi.
Pemeriksaan lendir
Metode pemeriksaan lendir bergantung pada ada atau tidaknya jenis lendir serviks tertentu yang diproduksi wanita sebagai respons terhadap estrogen.
Biasanya, seorang wanita akan menghasilkan lebih banyak lendir encer tepat sebelum pelepasan sel telur dari indung telurnya.
Nah, lendir serviksnya ini akan membentang hingga satu inci saat ditarik. K
amu dapat belajar mengenali perbedaan dalam kuantitas dan kualitas lendir serviksnya dengan memeriksa tampilannya pada pakaian dalam, pembalut, dan tisu toilet.
Kalau kamu tidak ingin hamil, sebaiknya tidak melakukan hubungan seksual sama sekali selama 3 sampai 4 hari setelah adanya perubahan pada lendir serviksnya.
Simtotermal
Metode simtotermal menggabungkan aspek-aspek tertentu dari kalender, suhu tubuh basal, dan metode pemeriksaan lendir agar peluang hamilnya semakin kecil.
Pengujian indikator ovulasi
Jenis KB alami setelah melahirkan lainnya adalah alat prediksi ovulasi untuk menentukan waktu berovulasi.
Alat khusus ini akan mengukur jumlah hormon luteinizing (LH) dalam urin karena hormon tersebut mendorong pematangan sel telur di ovarium.
Biasanya, jumlah LH meningkat 20 sampai 48 jam sebelum ovulasi.
Peningkatan ini disebut lonjakan hormon yang dapat dideteksi dalam urin wanita 8 hingga 12 jam kemudian.
Peluang terbesar untuk hamil adalah jika hubungan seksual terjadi dalam 24 jam setelah lonjakan hormon tersebut.
Metode penarikan
Dengan metode penarikan, pria harus menarik penisnya dari vagina wanita sebelum dia ejakulasi sehingga sperma yang dikeluarkan tidak masuk ke dalam vaginanya. Metode penarikan ini juga disebut coitus interruptus.
Karena ini cukup sulit, metode penarikan hanya sekitar 75%-80% efektif dalam mencegah kehamilan.
Metode amenore laktasi
KB alami setelah melahirkan yang dapat kamu coba adalah metode amenore laktasi.
Pada dasarnya, konsep ini didasarkan pada pengaruh hormon prolaktin yang dikeluarkan wanita saat menyusui bayinya sehingga memengaruhi proses ovulasi.
Namun, metode ini tidak dianggap tepat sebagai satu-satunya tindakan kontrasepsi. Sebab, kamu mungkin saja berovulasi lagi sebelum kembalinya periode menstruasi.
Jika hal ini terjadi dan kamu melakukan hubungan seksual tanpa pelindung, peluang hamil pada saat menyusui bayinya pun tidak mustahil.
Apa kelebihan dan kekurangan KB alami?
Jika dibandingkan dengan jenis kontrasepsi atau alat KB lainnya, metode alami memang tidak memerlukan biaya tinggi.
Namun, metode ini juga memiliki kelebihan lain yang dapat kamu jadikan acuan, seperti di bawah ini.
- Kamu tidak perlu minum obat atau menggunakan manipulasi hormonal.
- Tidak diperlukan prosedur atau perlengkapan oleh dokter.
Terlepas dari kelebihannya, ini dia beberapa kekurangan metode KB alami setelah melahirkan yang perlu kamu ketahui.
- Sulit untuk memperkirakan atau mengetahui dengan tepat masa subur seorang wanita.
- Metode alami tidak seefektif beberapa bentuk kontrasepsi lainnya.
- Tidak dapat melakukan hubungan intim pada waktu-waktu tertentu dalam sebulan.
Meskipun memiliki kelebihan dan kekurangan, tetapi metode KB alami setelah melahirkan tetap patut kamu coba karena tidak berbahaya.
Jadi, metode KB alami mana yang ingin kamu coba?