Eritromisin: Kandungan, Indikasi, dan Efek Samping
Eritromisin merupakan obat untuk banyak jenis infeksi akibat bakteri. Obat ini juga dapat digunakan sebagai pencegah tumbuhnya infeksi bakteri tertentu secara spesifik. Eritromisin dikenal dengan antibiotik makrolida yang dapat menghentikan pertumbuhan bakteri.
Antibiotik ini khusus untuk mengobati infeksi bakteri saja, sehingga tidak akan bekerja serupa untuk infeksi akibat virus atau yang lainnya. Obat ini digunakan sesuai resep dokter.
Eritromisin adalah
Eritromisin adalah antibiotik dari golongan makrolida yang dapat bekerja sebagai antibacterial. Antibiotik ini dapat bekerja dengan maksimal pada jenis-jenis bakteri yang sensitif terhadap eritromisin, terutama dalam konsentrasi dan pH tertentu.
Antibiotik eritromisin mencakup juga azitromisin (Zithromax, Zmax) dan klaritromisin (Biaxin). Obat ini sering digunakan sebagai obat untuk infeksi bakteri seperti difteri, infeksi kulit, klamidia, saluran pernapasan karena bakteri, sifilis, dan pasien dengan alergi penisilin. Infeksi-infeksi tersebut memiliki bakteri yang sensitif terhadap eritromisin.
Kandungan eritromisin
Eritromisin digunakan sebagai obat infeksi tertentu dengan dosis yang sesuai. Dosis ini disesuaikan dengan keperluan penyembuhan masing-masing infeksi. Berikut beberapa bentuk dosisnya:
- Bentuk tablet memiliki dosis: 250 mg, 333 mg, 400 mg dan 500 mg.
- Bentuk suspensi atau cair tersedia dengan dosis: 250 mg dan 400 mg per 1 sdt.
- Eritromisin dalam bentuk tablet kunyah tersedia dengan dosis 200 mg, sedangkan untuk bentuk serbuk tersedia dengan dosis 100 mg/sdt dan 200 mg/ sdt.
- Juga tersedia dalam bentuk butiran dengan dosis 200 mg dan 400 mg/ sdt.
- Tersedia dalam bentuk bubuk untuk injeksi atau infus dengan dosis 500 mg dan 1 g.
Indikasi eritromisin
Seperti antibiotik makrolida lainnya, eritromisin juga memiliki fungsi untuk mencegah pertumbuhan dan perkembang biakan sel bakteri yang dapat mengganggu tubuh. Infeksi bakteri yang timbul akan berpengaruh terhadap pembuatan protein sel tubuh.
Tetapi, ada beberapa jenis bakteri yang resisten terhadap eritromisin salah satunya adalah Haemophilus influenza. Oleh karena itu, penting juga untuk mengetahui jenis bakteri yang menginfeksi kamu.
Eritromisin digunakan untuk mengobati:
- Radang tenggorokan atau kulit yang disebabkan oleh infeksi dari bakteri streptococcus
- Infeksi pada paru-paru, seperti pneumonia yang disebabkan bakteri streptococcus pneumoniae
- Penyakit yang berkaitan dengan radang panggul
- Eritrasma
- Batuk rejan
- Listeriosis
- Amebiasis usus
Selain itu, ada beberapa infeksi lainnya yang juga dapat diobati dengan eritromisin diantaranya adalah sifilis, gonore dan penyakit kulit karena klamidia. Obat ini dapat mencegah infeksi menyebar ke bagian lainnya.
Eritromisin juga bisa digunakan untuk obat alergi penisilin sebagai pencegah demam rematik berulang dan infeksi pada katup jantung atau endocarditis. Antibiotik ini bisa digunakan sebagai pencegah infeksi sebelum perawatan gigi dengan riwayat kelainan jantung.
Penting mengetahui berapa dosis penggunaan obat ini dengan berkonsultasi dengan dokter.
Efek samping eritromisin
Setiap obat pasti memiliki beberapa efek samping penggunaan, begitu juga dengan eritromisin. Efek samping yang akan dirasakan berupa mual, muntah, diare, sakit pada perut atau kram perut, dan kehilangan nafsu makan.
Jika dikonsumsi dengan makanan lainnya, gejala efek samping ini dapat berkurang. Jika kamu merasakan salah satu efek samping setelah mengonsumsi obat ini dan memburuk, sebaiknya segera hubungi dokter atau apotek terdekat.
Harus diingat, obat ini merupakan obat yang perlu diresepkan oleh dokter sebelum dikonsumsi. Efek serius yang mungkin dialami berupa tanda-tanda seperti penyakit hati. Misalnya, mual, muntah, mata dan kulit menjadi kuning, warna urin gelap, sakit perut yang parah, kelelahan yang parah, sulit berbicara, penglihatan kabur, hingga kehilangan pendengaran.
Jika mengalami efek-efek serius tersebut, maka diperlukan tindakan medis segera. Begitu juga dengan gejala seperti pingsan, pusing yang parah, dan detak jantung yang tidak terkontrol. Sebaiknya kamu segera ke layanan medis terdekat.
Apa yang terjadi apabila eritromisin diberikan bersamaan amoksisilin?
Mengombinasikan antibiotik penisilin seperti amoksilin dengan jenis antibiotik lain seperti eritromisin, kloramfenikol, asam sulfida dan oksitetrasiklin membantu memberikan kerja yang efektif membunuh bakteri infeksi penisilinase. Gabungan penisilin dengan eritromisin juga sering digunakan untuk pengobatan pneumonia.
Untuk kombinasi beta-laktam dan makrolida lainnya memang sering direkomendasikan sebagai pengobatan awal pada pneumonia akut, karena dapat menekan aktivitas dan perkembangan mikroba patogen.
Namun, untuk gabungan dua antibiotik eritromisin dengan amoksisilin hingga kini masih belum banyak sumber yang menyebutkan. Ada kemungkinan keduanya dapat mengobati masing-masing target bakteri. Namun, mungkin juga keduanya menjadi tidak efektif ketika bersamaan.