keputihan warna hitam

Keputihan adalah hal wajar yang sering dialami oleh wanita. Keputihan menjadi cara tubuh dalam menjaga dirinya sendiri lho, ladies. Keputihan yang normal tidak perlu kamu khawatirkan dan terburu-buru dalam mengobatinya.

Namun ada juga keputihan yang berwarna hitam. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Yuk simak penyebab keputihan berwarna gelap dan kapan kamu harus segera berkonsultasi dengan dokter. Check it out~

Mengenal keputihan warna hitam

Ladies, keputihan merupakan hal yang kerap kamu alami bukan? Keputihan bukan suatu hal yang membahayakan karena keputihan adalah cara tubuh seorang wanita dalam menjaga kelembaban dan kebersihan vagina. Keputihan juga ternyata dapat melindungi wanita dari risiko infeksi. Namun bagaimana dengan keputihan yang berwarna hitam?

Keputihan ini juga bisa menjadi tanda saat tubuh sedang tidak baik-baik saja, apalagi jika muncul warna keputihan yang berbeda disertai dengan gejala lainnya. Mengapa keputihan bisa berwarna hitam ya?

Mengapa keputihan berwarna hitam?

Keputihan warna hitam biasanya terjadi sebelum dan sesudah menstruasi dan itu adalah hal yang wajar. Keputihan bukan suatu hal yang perlu kamu khawatirkan, ladies. Proses oksidasi alami menyebabkan darah yang terkena oksigen dapat berubah dari merah hingga coklat. Ada beberapa keputihan yang memang terjadi secara alami dan hal tersebut normal.

Namun kamu juga perlu memperhatikan waktu keluarnya keputihan dan gejala lain yang mungkin kamu alami menjadi tanda dari penyebab keputihan itu sendiri. Ketahui penyebab keputihan warna hitam dalam ulasan berikut ini.

Penyebab keputihan berwarna hitam

Keputihan warna hitam atau kecoklatan umumnya bisa disebabkan karena beberapa hal. Penyebab kondisi tersebut antara lain:

  • Menstruasi. Beberapa wanita dapat mengalami keputihan warna hitam saat mendekati waktu menstruasi. Periode ini bisa muncul sebelum dan sesudah menstruasi. Sisa darah yang kembali keluar bisa menghitam karena darah terlalu lama mengendap dan mengalami proses oksidasi.
  • Pelepasan ovulasi. Beberapa wanita dapat mengalami keputihan berwarna hitam yang berhubungan dengan ovulasi.
  • Iritasi. Keputihan berwarna gelap bisa disebabkan karena vagina mengalami iritasi dan ada beberapa kasus vagina akan terasa gatal. Iritasi bisa disebabkan sabun, deterjen cuci, pelembut kain, alat kontrasepsi, reaksi tes klinis, atau mencuci vagina.
  • Pendarahan. Pendarahan bisa terjadi setelah pembuahan dan setelah itu muncul bercak kecoklatan yang umumnya masih aman dan bisa terjadi pada setiap wanita.
  • Alat kontrasepsi. Pengatur kehamilan ini bisa menjadi sebab keputihan berwarna gelap. Bercak hitam atau coklat bisa terjadi selama menggunakan kb baik dalam jangka panjang atau pendek.
  • Perimenopause. Siklus ini menyebabkan keputihan karena wanita mengalami perubahan kadar hormone dan periode menstruasi.
  • Lochia. Kondisi ini busa disebut dengan perdarahan postpartum atau keputihan alami setelah persalinan pervaginam.

Gejala keputihan berwarna hitam yang tidak normal

Keputihan umumnya dapat dialami oleh wanita karena berbagai penyebab. Namun jika keputihan warna hitam terus menerus datang dan menunjukkan gejala yang lain, kamu tentu harus mulai waspada akan hal ini. Keputihan yang berwarna gelap atau tidak normal yang disertai dengan gejala lain seperti:

  • Keluhan gatal
  • Terasa panas
  • Nyeri pada kemaluan
  • Berbau tidak sedap atau busuk

Keadaan flora normal atau bakteri baik dalam vagina tidak cukup kuat dalam melawan bakteri jahat yang menginfeksi sehingga menyebabkan keputihan tidak normal. Lalu bagaimana cara mengobati keputihan abnormal?

Cara mengobati keputihan berwarna hitam

Keputihan warna hitam bisa menjadi tanda bahwa kamu membutuhkan perawatan atau pencegahan lebih cepat. Perawatan yang dibutuhkan untuk kondisi tersebut tentu akan bergantung pada penyebabnya.

Misalkan keputihan disebabkan karena adanya infeksi, maka dokter bisa meresepkan obat antibiotik atau anti jamur dan disesuaikan dengan jenis infeksinya. Beberapa cara mencegah terjadinya keputihan yang tidak normal yaitu sebagai berikut:

  • Tidak perlu membersihkan vagina memakai pembersih khusus karena vagina telah dirancang untuk dapat membersihkan dirinya secara alami.
  • Hindari menggunakan semprotan, sabun atau tisu yang mengandung pewangi. Jenis sabun dengan pewangi dapat merusak keseimbangan ph vagina sehingga menyebabkan jamur, iritasi bahkan infeksi.
  • Selalu buang air besar setelah berhubungan seksual.
  • Kenakan pakaian yang menyerap keringat dan ganti setiap hari.
  • Hindari bagian tubuh lembab karena rawan pertumbuhan bakteri.

11 Cara Mengobati Keputihan Berwarna Kuning Secara Alami

Seperti apa keputihan yang normal

Keputihan bisa menjadi tanda saat vagina tengah membersihkannya dirinya. Berikut ini ciri dan tanda keputihan yang normal dan tidak perlu kamu khawatirkan:

  • Keputihan tidak berbau
  • Keputihan berwarna bening atau sedikit putih mirip telur mentah
  • Tidak menyebabkan nyeri atau gatal
  • Tekstur sedikit kental dan lengket atau encer
  • Jika berwarna lebih pekat kemungkinan tanda wanita akan memasuki siklus menstruasi

Keputihan mulai dialami oleh wanita dari anak-anak hingga dewasa dengan warna, jumlah, konsistensi keputihan yang berbeda antara satu dengan lainnya. Lalu apakah kamu perlu menemui dokter jika keputihan terasa tidak normal?

Kapan harus ke dokter

Keputihan yang membuat kamu tidak nyaman dan disertai gejala tertentu bisa menjadi tanda saat kamu harus segera menemui dokter jika keputihan mempunyai tanda berikut ini:

  • Jumlah keputihan meningkat dan lain dari biasanya
  • Berbau menyengat dan tidak sedap seperti busuk/amis
  • Warna keputihan abu-abu, hijau atau kuning
  • Tekstur keputihan menggumpal
  • Keluar darah dan terasa nyeri setelah berhubungan seksual
  • Vagina nyeri atau gatal
  • Vagina bengkak dan berwarna merah

Jika kamu mengalami tanda keputihan yang tidak normal disertai dengan gejala seperti diatas, kamu harus cukup waspada untuk mengetahui apa penyebab dan bagaimana penanganan yang tepat terhadap keputihan abnormal atau keputihan warna hitam ya, ladies!

Share artikel ini
Reference