Apa yang paling dibutuhkan anak broken home

Istilah “broken home” mungkin bukan istilah yang asing lagi untuk banyak orang. Istilah ini sering digunakan untuk menunjukkan hubungan keluarga yang kurang baik.

Anak-anak korban broken home biasanya dianggap sebagai anak-anak yang perlu mendapatkan perhatian khusus. Apakah hal ini benar? Sebenarnya apa yang dibutuhkan anak broken home?

Nah, sebelum memahami apa yang dibutuhkan anak broken home, yuk simak penjelasan tentang apa itu broken home terlebih dahulu!

Apa itu broken home?

Menurut penelitian yang diterbitkan oleh International Journal of Applied Research, kondisi broken home adalah kondisi di mana hubungan sebuah keluarga tidak lagi utuh. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh perceraian, orang tua meninggal, atau berbagai masalah yang tidak diselesaikan dengan baik.

Idealnya, jika ingin seorang anak tumbuh dan berkembang dengan baik secara mental dan fisik, ia harus tinggal di keluarga yang baik pula. Sebaliknya, jika anak tersebut dibesarkan di keluarga broken home, kebutuhan emosional anak mungkin akan sulit terpenuhi.

Misalnya, jika orang tua terus bertengkar di hadapan anak, melakukan kekerasan, dan sebagainya, sang anak akan merasa kurang nyaman. Hal ini dapat mempengaruhi bagaimana ia mengekspresikan perasaan dan memperlakukan orang lain. Bahkan jika kondisi ini berlangsung dalam jangka waktu yang lama, anak bisa mengalami stres dan depresi.

Agar lebih jelas, yuk cari tahu apa dampak broken home untuk anak pada penjelasan di bawah ini.

Dampak psikologi anak broken home

Ketika berbicara tentang dampak broken home untuk anak, pembahasannya tentu tidak jauh dari topik psikologi anak broken home. Seperti yang disebutkan di atas, perpisahan dan struktur keluarga yang tidak sehat dapat berdampak buruk pada perkembangan psikologis anak. Cari tahu dampak broken home bagi anak agar kamu tahu apa yang dibutuhkan anak broken home.

Masalah emosional

Perceraian orang tua tentu meninggalkan luka yang dalam bagi anak dan menimbulkan risiko yang berdampak buruk bagi kesehatan mental anak. Masa awal perceraian bisa memicu depresi dan rasa cemas pada anak. Sehingga berpengaruh pada kesehatan mental anak.

Tak hanya itu, anak juga lebih rentan mengalami stres dan depresi, yang merupakan keadaan emosional jangka panjang. Di sisi lain, beberapa anak yang sudah beranjak dewasa mungkin menunjukkan reaksi emosional yang jauh lebih sedikit ketika menghadapi perceraian orang tua.

Masalah pendidikan

Masalah lain yang dapat dialami oleh anak-anak broken home adalah prestasi sekolah yang buruk. Namun, studi dari National Academy of Sciences menunjukkan bahwa perceraian tak terduga dapat mempengaruhi konsentrasi belajar. Namun tidak semua anak dalam keluarga broken home akan mengalami hal yang sama. Biasanya prestasi yang menurun disebabkan karena anak kesal dengan sikap kedua orang tuanya yang membuatnya malas belajar.

Masalah sosial

Kegagalan hubungan keluarga juga dapat mempengaruhi hubungan sosial anak dengan lingkungan. Beberapa anak mengurangi kecemasan melalui perilaku agresif akibat perceraian orang tua. Perilaku agresif yang dapat dilakukan seorang anak adalah melakukan bullying. Jika orang tua tidak memperhatikan anaknya, hal ini dapat mempengaruhi hubungan anak dengan teman sebayanya.

Perubahan peran anak

Perceraian orang tua dan pola asuh yang kurang optimal dapat menyebabkan anak berganti peran di usia dini. Mereka harus melakukan beberapa pekerjaan rumah tangga dan mengambil peran tambahan dalam fungsi dasar keluarga yang ‘baru’. Selain itu, dalam beberapa keluarga yang bercerai, anak tertua sering mengambil peran sebagai orang tua bagi saudara kandungnya. Entah karena orang tua sibuk bekerja, atau karena orang tua tidak bisa selalu bersama anak-anaknya seperti sebelum perceraian.

Berbagai masalah lain

Anak yang dibesarkan dari keluarga broken home juga mengalami berbagai masalah lain yang cukup spesifik untuk dijelaskan. Ada beberapa tanda-tanda anak broken home yang tidak sehat yang perlu kamu ketahui, seperti sulit percaya pada orang lain, posesif, kurang menghargai diri sendiri, selalu menyembunyikan perasaan, bahkan tidak memiliki identitas diri yang kuat.

Apa yang dibutuhkan anak broken home?

Dengan berbagai dampak yang dialami anak jika orang tua bercerai, rasanya memang penting untuk mencari tahu apa yang dibutuhkan anak broken home. Nah, berikut beberapa hal untuk menjawab pertanyaan tentang apa yang dibutuhkan anak broken home:

  • Hindari membuat keributan di depan anak
  • Ajari anak untuk berpikir positif
  • Jangan biarkan anak menyalahkan diri sendiri
  • Luangkan waktu untuk mendengarkan suara anak
  • Ajari anak untuk mencoba hal-hal baru dan menarik
  • Bawa anak ke psikolog anak jika ia memiliki gangguan mental.

Menjaga keharmonisan hubungan keluarga bukanlah tugas yang mudah. Namun kamu dan pasangan perlu memperhatikan anak, terutama jika ia hidup di lingkungan keluarga yang kurang harmonis. Pastikan kamu memahami apa yang dibutuhkan anak broken home.

 

Share artikel ini
Reference