Ermethasone Obat Apa? Cari Tahu Dosis dan Keamanannya untuk Ibu Hamil
Ada berbagai obat yang dapat kamu gunakan untuk mengobati peradangan dan alergi, salah satunya ermethasone. Sebenarnya ermethasone obat apa saja, ya? Yuk, cari tahu di artikel ini!
Bukan tanpa alasan, peradangan harus segera diatasi jika kamu tidak ingin efek buruk lainnya yang terjadi pada tubuh. Peradangan biasanya terjadi tubuh terpapar oleh infeksi bakteri, trauma, racun, atau yang lainnya.
Sel-sel yang rusak pun akan melepaskan bahan kimia termasuk histamin, bradikinin, dan prostaglandin. Jika dibiarkan, zat kimia ini dapat menyebabkan gejala yang mengganggu.
Ermethasone obat apa?
Obat ermethasone memiliki kandungan dexamethasone yang merupakan glukokortikoid sintetik untuk mengobati peradangan dan kondisi kekebalan tubuh pada anak-anak dan orang dewasa.
Ermethasone tersedia dalam bentuk oral, krim, tetes mata, dan injeksi yang biasanya digunakan untuk mengobati kondisi kronis, tetapi dapat menjadi pengobatan jangka pendek untuk kamu mengatasi jerawat. Karena menekan sistem kekebalan, obat ini biasanya tidak diresepkan untuk infeksi.
Kegunaan obat ermethasone
Dari penjelasan singkat di atas, kemudian apa saja kegunaan dari obat satu ini? Nah, obat ini tergolong steroid yang memiliki efek yang serupa dengan glukokortikoid atau hormon steroid alami yang diproduksi oleh kelenjar adrenal.
Kegunaan obat ini adalah mengobati kekurangan glukokortikoid yang terjadi secara alami. Selain itu, ermethasone juga dapat kamu gunakan untuk mengobati kondisi inflamasi dan autoimun, seperti lupus dan sarkoidosis.
Ermethasone bekerja dengan menekan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi peradangan. Karena mengurangi edema atau pembengkakan jaringan tubuh, ermethasone sering digunakan untuk mengurangi akumulasi cairan akibat trauma, pembengkakan pascaoperasi, hingga kanker.
Dosis obat ermethasone
Untuk gambaran lebih lanjut, berikut dosis obat ermethasone:
1. Dosis untuk mengobati penyakit radang sendi
- Dewasa: 333 mkg hingga 5 mg tergantung pada tingkat peradangan, ukuran, serta lokasi sendi. Untuk jaringan lunak: 2-6 mg. Semua dosis rutin setiap 3-5 hari sekali.
- Anak-anak: 167-333 mkg dalam satu hari.
2. Untuk mengatasi syok
- Dewasa: 1,67-5 mg dan dapat diulang dalam 2-6 jam sampai kondisi stabil hingga 72 jam.
- Anak-anak: 167-333 mkg/hari.
3. Dosis untuk diabetic macular edema dan uveitis
- Sediaan tetes mata: 1 tetes selama 4-6 kali dalam sehari. Untuk kondisi parah, teteskan 1 tetes setiap jam dan kurangi menjadi 1 tetes setiap 4 jam saat peradangan sudah mulai mereda.
4. Sebagai antiinflamasi atau imunosupresi
- Dewasa: 0,5-0,9 mg setiap hari dengan dosis maksimal 1,5 mg setiap hari.
- Anak-anak: 0,02-0,3 mkg sehari dalam 3-4 dosis terbagi.
Dosis tersebut diberikan tergantung pada tingkat keparahan penyakit dan respons pasien terhadap pengobatan.
5. Untuk mengobati sindrom Cushing
- 2 mg pada jam 11 malam dan diikuti dengan tes darah untuk kortisol plasma pada jam 8 pagi pada esok harinya.
- Sebagai alternatif, kamu juga dapat mengonsumsi 500 mcg selama 48 jam, kemudian ukur kortisol plasma pada jam 8 pagi di pagi ke-3.
Cara pakai obat ermethasone
Saat ingin mengonsumsi obat ermethasone, kamu dapat mengonsumsinya dengan dosis yang sudah ditentukan oleh dokter.
Kebutuhan dosis dapat berbeda tergantung kondisi medis yang dimiliki, misalnya karena pembedahan, penyakit, stres, atau keadaan darurat medis. Sebaiknya beri tahu dokter tentang kondisi medis apa pun yang memengaruhi tubuh.
Selain itu, obat ini juga harus kamu simpan pada suhu kamar yang jauh dari kelembapan dan panas. Perlu dicatat bahwa obat ini tidak dianjurkan untuk infeksi jamur.
Efek samping ermethasone
Setiap obat memiliki efek sampingnya tersendiri, termasuk ermethasone. Beberapa efek samping mungkin cukup ringan, terutama bila dosis obatnya rendah dan kamu tidak memiliki kondisi medis yang serius.
Namun, kamu juga bisa mengalami beberapa efek samping berikut saat mengonsumsi ermethasone:
- Nafsu makan meningkat
- Sulit tidur
- Tekanan darah tinggi
- Maag
- Sakit kepala
- Gula darah tinggi
- Kalium rendah
- Retensi natrium
- Edema pada tangan, kaki, atau area tubuh lainnya
- Infeksi
- Infeksi jamur di mulut dan tenggorokan
- Jerawat
- Osteoporosis
- Katarak
Amankah ermethasone untuk ibu hamil?
Lantas, apakah obat ini aman untuk dikonsumsi ibu hamil? Mengutip dari beberapa laman kesehatan, ermethasone termasuk dalam obat kategori C. Artinya, obat ini telah dilakukan studi pada hewan dan menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya).
Namun, belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Singkatnya, obat ermethasone untuk ibu hamil hanya dapat diberikan jika manfaatnya lebih besar daripada risikonya terhadap janin di dalam kandungan.
Dengan penjelasan di atas, semoga kamu dapat mengerti lebih jauh mengenai obat ermethasone. Semoga artikel ini bermanfaat untukmu!