Apa Itu FAM Payudara? Ketahui Penjelasannya di Sini, Yuk
Kesehatan payudara sangat penting bagi wanita karena menjadi salah satu organ penting dalam tubuh yang berfungsi untuk menyusui bayi.
Sayangnya, ada berbagai jenis penyakit yang bisa menyerang payudara, salah satunya adalah fibroadenoma mammae atau FAM payudara.
Apa yang dimaksud dengan FAM payudara? Seberapa berbahayanya penyakit satu ini? Yuk, ketahui penjelasannya di bawah ini!
Lantas, FAM payudara adalah?
Jadi, fibroadenoma mammae atau FAM adalah tumor jinak yang terbentuk pada jaringan payudara. Ini adalah salah satu jenis tumor payudara yang paling umum terjadi pada wanita berusia muda, sekitar 15-35 tahun.
Umumnya, fibroadenoma terasa sebagai benjolan padat yang mudah digerakkan di dalam payudara, dan ukurannya bisa bervariasi, dari sebesar biji kacang hingga seukuran bola golf.
Fibroadenoma biasanya tidak menyebabkan rasa sakit, tetapi dalam beberapa kasus dapat terasa nyeri atau tidak nyaman.
Selain itu, fibroadenoma tidak meningkatkan risiko terkena kanker payudara, dan kebanyakan tidak memerlukan pengobatan.
Namun, jika fibroadenoma tumbuh dengan cepat atau menimbulkan gejala yang mengganggu, dokter dapat merekomendasikan pencabutan tumor melalui prosedur pembedahan atau pemulihan.
Ciri-ciri FAM payudara
Seperti yang telah disebutkan di atas, FAM payudara tidak datang dalam rasa sakit. Jadi, ciri-ciri yang bisa dilihat adalah benjolan bulat halus di bagian payudara. Nah, benjolannya tersebut akan terasa kenyal.
Umumnya, FAM payudara tumbuh cukup lambat dengan rata-rata berukuran 1 inci atau 2,5 sentimeter, tetapi bisa membesar seiring waktu. Selain itu, benjolan ini bisa menyebabkan rasa sakit beberapa hari sebelum menstruasi.
Seseorang yang terkena FAM bisa memiliki satu atau dua benjolan langsung pada kedua payudara.
Untungnya saja, beberapa jenis fibroadenoma dapat menyusut seiring waktu hingga kemudian menghilang.
Penyebab FAM payudara
Hingga saat ini, para dokter dan ahli belum mengetahui pasti penyebab FAM payudara. Namun, mereka bisa saja tumbuh karena adanya perubahan kadar hormon yang sering muncul selama masa pubertas atau kehamilan dan hilang setelah menopause.
Jika benjolannya tidak menyakitkan, kamu tidak perlu khawatir lebih lanjut karena tumor jinak ini tidak membahayakan dan mengancam jiwa.
Cara memeriksa FAM payudara
Jika ingin mengecek apakah kamu memiliki FAM payudara, maka bisa melakukan pemeriksaan mandiri. Kalau kamu merasakan adanya benjolan saat memeriksa sendiri, maka bisa melanjutkan pemeriksaan melalui biopsi.
Pemeriksaan biopsi ini nantinya sang dokter akan memasukkan perangkat ultrasound untuk memandu jarum ke tempat yang tepat.
Jarum berongga khusus tersebut akan mengumpulkan sampel kecil di jaringan payudara.
Kemudian, sampel tersebut akan diperiksa laboratorium sampai dapat mengungkapkan jenis benjolan apa yang ada.
Jika benjolan payudara tumbuh dengan cepat, atau menyebabkan nyeri dan masalah lain, kamu mungkin diperlukan mengangkat seluruh benjolan.
Pengobatan fibroadenoma payudara
Jika tidak mengganggu, FAM payudara tidak perlu diobati karena tidak membahayakan kamu. Namun, jika pertumbuhan benjolannya cepat dan menimbulkan rasa sakit, tak ada salahnya untuk kamu obati secepat mungkin.
Hanya saja, jika melakukan operasi, kamu harus mengetahui bahwa pembedahan dapat mengubah tampilan payudara. Namun, langkah ini lebih baik dilakukan jika dokter memang merekomendasikannya.
Ada dua prosedur pengobatan fibroadenoma payudara yang bisa kamu ikuti, yaitu memotong dan membekukannya.
Dalam prosedur memotong, dokter atau ahli bedah akan menggunakan pisau untuk mengangkat seluruh fibroadenoma. Prosedur ini disebut juga dengan eksisi bedah.
Sedangkan untuk prosedur membekukan, dokter akan memasukkan alat tipis berbentuk tongkat melalui kulit payudara ke fibroadenoma. Perangkat ini bisa membekukan jaringan hingga menghancurkan fibroadenoma. Namun, teknik satu ini belum tentu tersedia di semua pusat kesehatan.
Nah, itu dia beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang FAM payudara, mulai dari pengertian, ciri-ciri, penyebab, cara memeriksa, dan jenis pengobatannya.
Penulis: Nabila Ramadhani