7 Tips Aman dan Cepat Mengatasi Kaki Bengkak Diabetes
Kaki bengkak diabetes menjadi salah satu gejala umum yang dialami saat gula darah melonjak. Tidak hanya bengkak, beberapa orang juga mengalami gejala seperti lecet dan luka yang sulit diobati bahkan hingga menyebabkan komplikasi.
Diabetes menjadi penyakit yang paling banyak dialami oleh orang Indonesia, khususnya diabetes melitus. Penyakit ini bisa diturunkan dari generasi ke generasi, sehingga cukup sulit memutus rantainya. Tapi kamu masih bisa menurunkan resikonya dengan mengubah gaya hidup.
Tips atasi kaki bengkak
Jika kamu sudah merasakan munculnya gejala diabetes pada kaki, segera lakukan antisipasi agar sakitnya tidak semakin parah. Selagi menjalani pengobatan rutin sesuai saran dokter, kamu bisa melakukan beberapa tips berikut:
1. Menggunakan kaos kaki kompresi
Stoking kompresi memberi sedikit tekanan pada kaki untuk membantu meningkatkan sirkulasi dan mengatasi kaki bengkak. Untuk penggunaan yang tepat, dokter dapat membantu menentukan tingkat kompresi mana yang terbaik untuk kamu gunakan.
2. Jaga kaki selalu dalam posisi tinggi
Jika kamu akan duduk untuk waktu yang lama, cobalah untuk mengangkat kaki sesering mungkin. Selalu gunakan ottoman atau penyangga kaki, pertimbangkan juga untuk menggunakan tempat tidur dengan gantungan kaki.
3. Tetap terhidrasi
Tubuh membutuhkan air agar bisa berfungsi dengan baik. Meskipun tampaknya berlawanan dengan intuisi, semakin banyak air yang kamu minum, semakin sedikit yang disimpan. Pastikan kamu tetap terhidrasi sepanjang hari dan hindari terlalu banyak kafein, minuman manis, dan soda.
4. Kurangi asupan natrium
Garam bernatrium bersifat menahan cairan, sehingga kamu harus mengurangi asupannya. Untungnya, ada banyak bahan lain yang bisa kamu gunakan untuk membumbui makanan. Cobalah untuk membatasi natrium agar tidak lebih dari 2.300mg/hari, atau lebih sedikit lagi.
5. Konsumsi suplemen magnesium
Konsultasikan dengan dokter tentang asupan suplemen magnesium yang aman. Magnesium telah terbukti mengatur fungsi saraf dan menstabilkan kadar gula darah. Mengkonsumsi 200-400 mg magnesium per hari, dapat membantu mengobati kaki bengkak akibat diabetes.
6. Rendam kaki dengan garam epsom
Garam epsom telah terbukti membantu meredakan nyeri karena pembengkakan dan mengurangi peradangan. Untuk hasil terbaik, masukkan garam epsom dalam jumlah yang cukup ke dalam rendaman kaki dengan air. Rendam selama kurang lebih 15-20 menit.
7. Hindari perilaku menetap atau sedentery
Perilaku menetap adalah salah satu hal terburuk bagi tubuh kita. Saat kamu duduk untuk waktu yang lama, peradangan meningkat, sirkulasi berkurang, dan pembengkakan muncul. Sebaiknya cobalah berjalan-jalan selama lima menit setiap jam untuk membuat darah mengalir. Perubahan kecil dapat membuat perbedaan besar.
Menghindari asupan gula berlebih sedini mungkin merupakan investasi kesehatan yang paling mahal. Sekalipun kamu tidak memiliki resiko diabetes keturunan, pencegahan tetap perlu dilakukan.
Penyebab kaki bengkak diabetes
Diabetes adalah suatu kondisi di mana tubuh tidak menghasilkan insulin atau cukup. Insulin adalah hormon yang dikeluarkan pankreas, yang membantu sel menyerap gula.
Jika tubuh tidak menggunakan insulin dengan benar, kadar glukosa (gula) yang tinggi dapat menumpuk di dalam darah. Tanpa pengobatan, kadar glukosa yang tinggi dapat merusak lapisan pembuluh darah yang lebih kecil. Kerusakan ini dapat mengakibatkan sirkulasi darah yang buruk.
Sirkulasi darah yang buruk menyebabkan cairan menumpuk di ekstremitas bawah. Penumpukan ini dapat menyebabkan pembengkakan pada kaki, pergelangan kaki, dan tungkai bawah. Pembengkakan berlebih pada area karena penumpukan cairan di jaringan, yang dikenal sebagai edema.
Pembengkakan sering terjadi setelah makan makanan asin dan duduk dalam satu posisi terlalu lama. Beberapa orang mungkin juga mengalami pembengkakan karena perubahan hormonal. Ada banyak penyebab pembengkakan yang bisa dialami oleh penderita diabetes.
Gejala diabetes di kaki
Gula darah tinggi jangka panjang dapat menyebabkan jenis kerusakan saraf yang disebut neuropati terkait diabetes. Neuropati terkait diabetes dapat terjadi di seluruh tubuh, tetapi paling sering di tungkai dan kaki. Kondisi ini dapat membuat kaki menjadi mati rasa sehingga tidak bisa merasakan sakit meskipun ada luka.
Berikut adalah beberapa gejala diabetes kaki yang mungkin dialami:
- Kulit gelap di daerah yang terkena infeksi.
- Berkurangnya kemampuan untuk merasakan panas atau dingin.
- Rambut rontok di area tersebut.
- mati rasa.
- Rasa sakit.
- Terkadang merasa geli.
Jika neuropati terkait diabetes menyebabkan ulkus kaki, gejala yang harus diwaspadai yaitu:
- Setiap perubahan pada kulit atau kuku kaki, termasuk luka, lecet, dan kapalan.
- Keluarnya cairan atau nanah.
- Bau busuk.
- Rasa nyeri.
- Kemerahan.
- Perubahan warna kulit.
- Pembengkakan.