Tanda Bayi Kurang ASI, Jangan Panik Dulu Moms!
Salah satu tanggung jawab utama yang dihadapi seorang ibu adalah memberikan ASI kepada bayinya. ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi, kaya akan nutrisi penting yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan optimal.
Namun, tidak semua ibu selalu merasa yakin dan tenang dalam proses menyusui. Rasa panik dapat melanda seorang ibu, terutama ketika mereka merasa bayinya tidak mendapatkan cukup ASI.
Tanda bayi kurang ASI dan cara mengatasinya
Bila Moms merasa bayi kekurangan ASI, maka berikut beberapa tanda yang perlu diwaspadai.
1. Frekuensi menyusu lebih jarang
Bayi yang kurang ASI umumnya menyusu lebih jarang, yaitu kurang dari 8 kali dalam 24 jam untuk bayi di bawah 6 bulan, dan kurang dari 6 kali dalam 24 jam untuk bayi berusia 6-12 bulan.
2. Popok lebih jarang basah
Bayi yang kurang ASI akan memiliki popok yang lebih jarang basah, yaitu kurang dari 6 popok basah dalam 24 jam untuk bayi di bawah 6 bulan, dan kurang dari 5 popok basah dalam 24 jam untuk bayi berusia 6-12 bulan.
3. Berat badan yang tidak sesuai kurva
Bayi yang kurang ASI umumnya memiliki kenaikan berat badan yang lambat atau tidak sesuai dengan kurva pertumbuhan.
4. Perilaku bayi yang berubah
Terlihat lesu, rewel, dan tidak puas setelah menyusu.
5. Terlihat dari warna feses
Salah satu tanda bayi kurang ASI adalah memiliki feses yang keras dan berwarna lebih gelap.
Cara mengatasi bayi kurang ASI
Saat Moms melihat tanda-tanda di atas, berikut langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasinya. Jangan panik dulu ya, Moms!
1. Perbanyak frekuensi menyusui
Susui bayi sesering mungkin, minimal 8-12 kali dalam 24 jam untuk bayi di bawah 6 bulan, dan 6-8 kali dalam 24 jam untuk bayi berusia 6-12 bulan.
2. Pastikan posisi menyusui bayi menempel dengan benar
Posisi dan pelekatan yang benar saat menyusui sangat penting untuk memastikan bayi mendapatkan ASI yang cukup. Konsultasikan dengan bidan atau konselor menyusui untuk memastikan teknik menyusui yang benar.
3. Perah ASI setelah menyusui
Memerah ASI setelah menyusui dapat membantu meningkatkan produksi ASI.
4. Berikan makanan pendamping ASI (MPASI) yang tepat
Setelah 6 bulan, berikan MPASI yang kaya nutrisi untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi bayi.
Ingatlah bahwa setiap bayi berbeda-beda. Tanda-tanda dan cara mengatasi bayi kurang ASI bisa berbeda-beda pada setiap bayi. Konsultasikan dengan dokter atau bidan untuk mendapatkan saran yang tepat untuk si kecil, ya!
Penulis: Nabila Ramadhani