Melegakan Tenggorokan, Amankah Mengonsumsi Permen Lozenges?
Obat sering mendapatkan konotasi negatif dan dianggap tidak enak rasanya. Pahit, asam, dan lain halnya adalah salah satu sebab mengapa orang malas minum obat. Namun beda dengan permen lozenges. Obat berbentuk permen ini termasuk populer karena dibalut dalam rasa yang manis dan enak.
Sering untuk melegakan tenggorokan, kira-kira aman tidak ya mengonsumsi permen lozenges?
Permen lozenges adalah
Bagi pecinta permen, istilah permen lozenges pasti sudah tidak asing lagi. Permen lozenges adalah suatu bentuk manisan yang mengandung obat. Permen ini berfungsi untuk memberikan kelegaan dan kenyamanan pada iritasi pada rongga tenggorokan.
Kandungan bahan aktif dalam pelega tenggorokan memberikan fungsi yang berbeda. Setiap merek dan jenis tablet hisap memiliki bahan aktif yang juga berbeda satu sama lain. Fungsi bahan aktif terutama untuk efek analgesik, anestesi, antiseptik, antimikroba dan antitusif.
Apa saja kandungan dalam permen lozenges?
Selain mengandung analgesic, antimikroba, dan antitusif, permen lozenges juga mengandung bahan aktif seperti obat yang merupakan antiseptik dan anaesthesia local. Bahan aktif tersebut umum dijumpai pada produk dengan bahan dasar menthol, peppermint oil, eucalyptol, methylsalicylic acid, thymol eucalyptus, amylmetacresol, dan dybenal.
Permen lozenges ini dijual bebas dan dapat kita peroleh tanpa resep dokter atau dokter gigi. Lozenges dapat membantu mengurangi gejala sakit tenggorokan, seperti pada kondisi tonsillitis, faringitis, laringitas dan radang tenggorokan.
Berbagai bahan aktif terkandung di dalam permen lonzenges. Pertama, antiseptik yaitu amylmetacresol dan dybenal untuk membunuh bakteri penyebab sakit tenggorokan dan inflamasi. Kedua, dekongestan yaitu mentol, peppermint oil, eucalyptol, dan eucalyptus untuk mendinginkan dan menyejukkan tenggorokan.
Permen pelega tenggorokan memberikan bentuk obat yang menyenangkan bagi pasien yang tidak dapat menelan jenis bentuk obat padat lainnya. Karena pelega tenggorokan diformulasikan agar terasa enak. Selain itu, bentuk permen juga akan membuat obat mudah dicerna dalam lambung dan memiliki efek segera pada tenggorokan.
Beberapa merek permen lozenges juga mengandung efek pemanis, penenang, dan kantuk. Karena beragamnya kandungan dalam sebutir permen ini, kamu sebaiknya memperhatikan informasi dalam kemasan permen dan memperhatikan efeknya di tubuhmu.
Beberapa orang mungkin memiliki alergi pada bahan tertentu, sedangkan yang lainnya memiliki pantangan atau efek yang tidak diharapkan.
Apakah boleh mengonsumsi permen lozenges setiap hari?
Penelitian mengenai efek samping permen lozenges belum banyak dihasilkan. Namun jika kita perhatikan dengan seksama pada kemasan lozenges, terdapat instruksi untuk tidak menggunakan lozenges secara berlebihan.
Permen lozenges bekerja melegakan tenggorokan dengan cara dihisap. Dengan adanya air liur akan membuat permen mencair dan efek pelega tenggorokan akan didapatkan. Saat proses menghisap permen, akan terjadi kontak antara permen dengan lidah dalam beberapa waktu. Sehingga bahan-bahan yang ada akan menimbulkan reaksi dengan permukaan lidah. Beberapa orang mungkin memiliki sensitivitas ataupun alergi terhadap kandungan permen ini.
Amylmetacresol dan dybenal merupakan beberapa bahan aktif yang memiliki pH rendah yaitu sekitar 2.2-5.8. Hal ini tentunya akan menimbulkan efek samping misalnya rasa kesemutan, mati rasa, terbakar, dan perubahan rasa pengecap. Jika efek itu terjadi, biasanya akan menimbulkan rasa kebas dan tidak nyaman pada lidah.
Kandungan bahan aktif yang memiliki pH rendah juga dapat menyebabkan hilangnya papilla lidah. Sehingga akan menyebabkan lidah menjadi kemerahan dan biasanya akan disertai dengan keluhan rasa perih atau nyeri. Apabila dibiarkan, maka akan mengganggu saat makan bahkan akan berpotensi menimbulkan kondisi radang pada lidah yang parah (glossitis) dan infeksi jamur pada daerah lidah yang kemerahan.
Penting pula untuk memperhatikan anak-anak yang mengonsumsi permen lozenges. Karena umumnya dibuat dengan cita rasa yang manis dan memberi efek kelegaan, anak-anak mungkin akan kecanduan mengonsumsinya. Beritahukan pada mereka bahwa mengonsumsi secukupnya adalah hal yang penting.
Kita tentu tidak ingin anak-anak ataupun siapa pun orang yang kita cintai kecanduan pada obat berbentuk permen ini, mengalami iritasi dan bahkan jamuran pada lidah, kelebihan gula, sakit gigi, bahkan sakit tenggorokan yang justru diakibatkan penggunaan berlebihan.