Microgest Obat Apa? Berikut Fungsi dan Efek Sampingnya!
Microgest adalah salah satu obat yang sering direkomendasikan oleh dokter jika seorang wanita sedang mengalami masalah menstruasi.
Memangnya, microgest obat apa? Apakah hanya dikhususkan untuk wanita yang memiliki masalah saat haid?
Nyatanya, microgest tidak hanya berfungsi untuk mengatasi masalah menstruasi saja, lho. Nah, microgest sendiri sering dikenal dengan nama progesteron mikronisasi.
Sesuai namanya, obat ini merupakan obat yang mampu meningkatkan hormon wanita (progestogen).
Progestogen yang dikenal sebagai hormon wanita ini sebenarnya bentuk sintetis dari progesteron. Lalu, apa hubungannya dengan microgest?
Yuk, cari tahu semua informasinya melalui artikel ini!
Apa itu microgest?
Jadi, microgest obat apa? Secara sederhana, microgest atau progesteron digunakan sebagai bagian dari terapi penggantian hormon yang dikombinasikan dengan estrogen untuk mengurangi gejala menopause.
Menariknya lagi, obat microgest atau progesteron bisa mengurangi risiko kanker rahim, lho. Caranya, progesteron akan ditambahkan ke terapi penggantian hormon estrogen.
Cara mengonsumsi obat microgest pun cukup beragam. Biasanya, doktermu akan memberitahu dosis atau takaran yang tepat untuk dikonsumsi. Sebab, setiap masalah yang dialami memiliki konsumsi dosis yang berbeda-beda.
Dengan cara konsumsinya yang beragam, obat microgest atau progestogen juga tersedia dengan beberapa bentuk, yakni:
- Pengkombinasian dalam kontrasepsi oral, intravaginal, atau transdermal
- Pil kontrasepsi
- Implan
Fungsi microgest untuk menstruasi
Lalu, apa fungsi microgest untuk menstruasi? Apakah ada kaitannya? Pada dasarnya, cara kerja obat microgest akan di mulai dari menambahkan keberadaan hormon progestogen jika tubuh tidak memproduksinya secara baik.
Maka dari itu, banyak dokter yang menyarankan untuk mengonsumsi microgest jika siklus menstruasi tidak normal.
Sebab saat mengonsumsi microgest, periode atau siklus menstruasi seorang wanita yang sedang bermasalah bisa berubah menjadi normal secara perlahan.
Selain untuk wanita yang mengalami masalah menstruasi, obat microgest juga disarankan untuk dikonsumsi bagi wanita yang menderita obesitas, hipertensi, diabetes, hingga migrain, lho.
Tetapi, obat microgest ini tidak bisa dikonsumsi oleh semua orang, ya. Ada pantangan untuk orang yang mengonsumsi obat microgest, yaitu:
- Pendarahan berlebihan di bagian vagina tanpa mengonsultasikan ke dokter telebih dahulu
- Riwayat kanker payudara
- Masalah liver
- Alergi kacang-kacangan
- Sedang hamil
- Memiliki masalah pada jantung
- Baru saja mengalami keguguran atau aborsi kandungan
Jadi, tidak semua orang bisa mengonsumsi microgest. Maka dari itu, sebelum mengonsumsinya, lebih baik dikonsultasikan dahulu dengan dokter mengenai masalah yang kamu alami.
Selain itu, usahakanlah untuk berterus terang kepada dokter mengenai penyakit yang kamu miliki, ya. Contohnya seperti masalah jantung, asma, hingga diabetes.
Alasannya, agar dokter bisa mengetahui obat yang tepat untuk dikonsumsi atau dosis yang tepat untukmu.
Efek samping microgest
Jika kamu termasuk ke salah satu orang yang aman mengonsumsi obat microgest, ikuti saran dokter untuk dosisnya, ya. Selain itu, obat microgest juga memiliki beberapa efek samping yang perlu diwaspadai, nih.
Apa saja efek samping microgest? Berikut ini beberapa efek sampingnya:
- Nyeri bagian dada
- Pusing atau sakit kepala
- Sembelit
- Perut kembung
- Bengkak di tangan atau kaki
- Nyeri sendi
- Keputihan
- Timbulnya jerawat
- Naiknya berat badan
Secara umum, itulah beberapa efek samping dalam mengonsumsi obat microgest. Namun, kamu juga harus waspada dalam melihat berbagai reaksi tubuh yang diberikan saat mengonsumsi obat-obatan.
Kamu bisa segera menghubungi dokter jika terjadi reaksi pada tubuh ketika mengonsumsi microgest seperti:
- Pendarahan di bagian vagina yang berlebihan
- Sakit saat buang air kecil
- Munculnya benjolan di payudara
- Mengalami masalah dalam penglihatan
- Kesulitan bernapas
- Kemerahan di bagian kaki
Jadi, pastikan untuk selalu waspada akan tanda-tanda atau reaksi yang dikeluarkan oleh tubuh, ya. Nah, obat microgest atau progesteron sendiri biasanya tidak digunakan dalam jangka waktu yang panjang.
Pada umumnya, masalah siklus menstruasi wanita bisa pelan-pelan teratasi jika mengonsumsi microgest sesuai anjuran dokter selama 10 sampai 12 hari ke depan.
Saat mengonsumsinya, pastikan juga untuk selalu mengecek apakah ada benjolan di bagian payudara, ya.
Dengan begitu, kamu bisa berjaga-jaga ada alergi atau ketidakcocokan dengan obat tersebut.