Kanker Ovarium: Pengertian, Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Tips Pencegahan
Melansir dari laman situs online Kementerian Kesehatan, kanker ovarium adalah penyakit yang ditandai dengan keberadaan sel abnormal yang sifatnya ganas, tetapi tidak menular ke manusia lain.
Nah, kanker sendiri bermacam-macam mulai dari paru-paru, payudara, hingga ovarium. Kanker ovarium adalah penyakit yang biasanya terjadi pada wanita.
Menurut data milik Global Cancer Observatory pada tahun 2018, Indonesia memiliki sekitar 13.310 kasus kanker ovarium setiap tahunnya. Apakah kanker yang satu ini membahayakan nyawa?
Yuk, cari tahu penjelasannya!
Penjelasan tentang kanker ovarium
Mengutip dari Mayo Clinic, kanker ovarium adalah tumbuhnya sel-sel baru di bagian ovarium atau indung telur.
Sel-sel tersebut dapat berkembang biak sangat cepat hingga menghancurkan jaringan tubuh lainnya yang sehat.
Menurut The University of Kansas Cancer Center, kanker ovarium berada di urutan ke-5 sebagai penyebab kematian karena kanker pada wanita.
Bahkan, kanker ovarium menyebabkan lebih banyak kematian daripada kanker di sistem reproduksi wanita yang lainnya.
Namun, hal tersebut bukan berarti bahwa penderita kanker ovarium tidak bisa sembuh, ya. Hingga saat ini, ada berbagai cara pengobatan yang bisa dilakukan oleh si penderita.
Gejala kanker ovarium
Sebelum membahas cara pengobatannya, ada beberapa gejala umum yang perlu kamu ketahui. Namun, saat pertama kali kankernya berkembang, tidak banyak gejala yang bisa dilihat.
Jika gejalanya terjadi, biasanya ini berkaitan juga dengan kondisi kesehatan orang tersebut. Nah, beberapa kemungkinan gejala kanker ovarium adalah:
- Perut kembung
- Cepat merasa kenyang saat makan
- Penurunan berat badan
- Area panggul yang tidak nyaman
- Mudah lelah
- Sakit punggung
- Sembelit
- Sering buang air kecil
- Penyebab kanker ovarium
Lantas, apa yang menyebabkan seseorang bisa terkena kanker ovarium?
Menurut para dokter, awal terjadinya kanker ovarium adalah saat sel-sel di sekitar ovarium mengalami mutasi dalam DNA mereka.
Nah, perubahan tersebut menciptakan massa sel kanker yang terus hidup dan mematikan sel-sel sehat.
Lalu, sel kanker yang terus tumbuh tersebut akan menyerang setiap jaringan di dekatnya hingga menyebar ke bagian tubuh yang lain.
Meskipun demikian, menurut Mayo Clinic masih ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena kanker ovarium seperti:
- Usia yang sudah lanjut
- Perubahan gen yang diwariskan
- Riwayat keluarga
- Obesitas
- Terapi penggantian hormon
- Endometriosis (adanya jaringan yang melapisi dinding rahim)
- Menstruasi di umur yang terlalu muda dan menopause di umur yang terlalu tua
- Belum pernah hamil
Pengobatan kanker ovarium
Namun, ada berbagai cara untuk mengobati penderita kanker ovarium, lho. Nah, beberapa referensi pengobatan kanker ovarium adalah:
1. Operasi
Cara utama yang bisa dilakukan adalah operasi. Operasi ini bentuknya sangat beragam, mulai dari pengangkatan satu ovarium, dua ovarium, rahim dan ovarium, atau yang dikhususkan untuk membedah kanker stadium lanjut.
2. Kemoterapi
Kemoterapi adalah pengobatan yang menggunakan bahan kimia untuk membunuh sel jahat yang tumbuh dengan ganas. Biasanya, obat kemoterapi disuntikkan ke pembuluh darah atau bisa juga dengan cara diminum.
3. Terapi hormon
Nah, pengobatan lainnya untuk penderita kanker ovarium adalah terapi hormon. Terapi ini dilakukan untuk memblokir efek hormon estrogen pada sel kanker ovarium. Cara ini bisa dipilih untuk jenis kanker yang tumbuhnya lambat.
4. Terapi target
Tak lupa, pilihan pengobatan yang bisa kamu pilih ialah terapi target. Di sini, pengobatan akan difokuskan untuk menyerang target sel kanker hingga berujung pada matinya sel.
Jadi, penderita kanker ovarium masih memiliki harapan kehidupan dengan cara rutin melakukan pengobatan yang direkomendasikan oleh dokter.
Tips pencegahan kanker ovarium
Apakah ada cara alami yang bisa mencegah seseorang terkena kanker ovarium? Melansir dari CDC, hingga saat ini belum ada cara yang disebut ampuh mencegah kanker ovarium.
Namun, ada beberapa hal yang bisa menurunkan risiko seseorang untuk terkena kanker ovarium seperti:
- Menggunakan pil KB selama 5 tahun atau lebih
- Setelah melahirkan
- Menyusui
- Melakukan ligasi tuba
Itu dia beberapa hal mengenai kanker ovarium yang perlu kamu ketahui mulai dari pengertian, gejala, penyebab, pengobatan, hingga tips pencegahan.
Jika kamu merasakan gejala yang disebutkan di atas, segerakan diri untuk periksa ke dokter agar bisa ditangani lebih lanjut, ya.