Bagaimana Cara Mengatasi Ruam Popok Pada Bayi? Ikuti Tips Berikut
Ruam pada kulit bayi sering terjadi akibat adanya iritasi pada popok bayi. Jika terus dibiarkan ruam popok pada bayi tersebut bisa memperburuk kondisi kulit bayi. Hal ini tentu dapat membuat bayi merasa kesakitan dan rewel. Untuk itu, kamu perlu mencari cara mengatasi ruam popok pada bayi dengan tepat.
Saat ini kamu sudah mengunjungi artikel yang tepat, kok. Kamu akan mempelajari bagaimana mengatasi ruam popok pada bayi, serta tips mencegah terjadinya ruam lagi. Yuk simak pembahasannya berikut ini.
Apa itu ruam popok?
Ruam popok adalah kondisi yang cukup wajar ditemukan pada bayi. Kondisi ini ditandai dengan kulit kering melepuh, kemerahan, luka lecet pada alat kelamin, paha dan bokong. Biasanya kondisi ini disebabkan oleh beberapa hal, seperti popok yang terlalu ketat, iritasi, dan lainnya.
Tanda ruam pada bayi terlihat ketika bayi terlihat tidak nyaman, tampak kesakitan, dan kulit terasa hangat saat disentuh. Tentunya kondisi ini menyebabkan bayi menjadi lebih rewel. Namun, kamu tidak perlu khawatir sebab ada beberapa cara untuk mengatasinya yang akan dibahas pembahasan selanjutnya.
Ciri ciri ruam popok
Bagi orang tua baru, penting untuk mengetahui tanda dan ciri ruam popok pada bayi sehingga dapat ditangani dengan segera:
- Kulit bayi terlihat merah dan iritasi pada bokong
- Bintik warna merah muda samar dan terkadang menonjol
- Bintik membesar dan menutupi area iritasi
- Kulit mengelupas, kasar, kering
- Bayi tidak nyaman saat BAB atau kencing
Penyebab ruam popok
Sebelum mengetahui cara mengatasi ruam popok pada bayi, kamu perlu mengetahui terlebih dulu penyebab ruam popok pada bayi. Kondisi tersebut bisa disebabkan oleh beberapa hal. Berikut beberapa penyebab yang perlu kamu ketahui untuk diantisipasi:
1. Iritasi kotoran
Menurut family doctor, urine dan tinja dapat menyebabkan ruam kulit jika digunakan terlalu lama. Kondisi popok dapat membuat kulit iritasi dan timbul bintik merah. Kondisi ini juga dapat semakin parah jika bayi mengalami diare.
2. Gesekan pada popok
Ruam pokok muncul karena gesekan pada selangkangan dan bokong bayi. Popok dengan bahan tertentu bisa menyebabkan iritasi jika kulit bayi sensitif terhadap bahan tersebut. Kulit yang bermasalah dapat dengan mudah terinfeksi oleh bakteri dan jamur sehingga ruam menjadi lebih parah.
Bahan popok sekali pakai seperti adsorben sintetik dan jenis sabun bilas juga dapat menjadi pemicu iritasi. Cara mengatasi ruam popok pada bayi tentunya bisa dilakukan dengan menghindari bahan pemicu iritasi ini.
2. Infeksi Candida
Candida merupakan infeksi jamur yang biasanya muncul di tempat hangat dan lembab. Ruam dapat timbul karena infeksi ini sehingga kulit berwarna merah terang dan berbintik di area selangkangan dan bokong bayi.
3. Reaksi alergi
Reaksi alergi bisa bermacam-macam jenisnya. Alergi bisa dipicu karena pemakaian deterjen cuci, sabun mandi, tisu bayi, pelembut pakaian dan popok dengan bahan tertentu. Jika sudah diketahui penyebab alergi, hentikan pemakaian untuk mencegah alergi terus terjadi.
Apakah ruam popok berbahaya?
Ruam popok sebenarnya memang sering terjadi pada bayi karena tidak cocok dengan popok yang digunakan atau karena aktivitas buang air kecil. Pada ruam yang masih wajar dan tidak ada gejala lain, tentunya kamu sebagai orang tua tidak perlu khawatir.
Namun, kamu perlu segera mencari tahu penyebabnya dan mencari cara untuk mengatasinya, supaya bayi tidak merasa sakit dan rewel. Jika semakin lama, bayi merasa tidak nyaman dan ruam tidak kunjung membaik, kamu perlu melakukan tindakan pencegahan dan pengobatan ruam popok pada bayi.
Cara mengatasi ruam popok pada bayi
Ruam popok harus segera diatasi dan diobati dengan penanganan yang tepat. Dengan gejala yang ringan, ruam masih dapat disembuhkan sendiri. Penanganan ruam popok harus memastikan kulit bayi tetap kering dan bersih, menjaga sirkulasi udara dan pemakaian popok yang tepat.
Kamu dapat melakukan beberapa hal ini jika ruam popok terjadi pada si kecil:
- Sesuaikan ukuran popok, hindari popok yang terlalu ketat.
- Ganti popok dengan segera dan sesering mungkin.
- Bersihkan tangan sebelum dan setelah mengganti popok.
- Bersihkan kulit sekitar bokong, alat kelamin dan paha bayi sebelum mengganti dengan popok baru.
- Basuh perlahan dan pastikan kulit telah kering sebelum memakai popok baru
- Hindari bedak bayi saat terjadi iritasi.
- Hindari pemakaian kebutuhan bayi mengandung alkohol dan pewangi. Bahan kimia dapat memperparah iritasi dan ruam.
- Biarkan sesekali kulit bayi bernapas tanpa popok, tutup dengan kain lembut atau celana agar ruam tidak semakin parah.
- Gunakan popok dengan ukuran besar saat bayi sedang mengalami ruam/iritasi
Salep ruam popok bayi
Kondisi ruam yang masih normal dapat disembuhkan dengan penanganan cara seperti di atas. Namun ada kalanya bayi harus mendapatkan penanganan lebih lanjut jika ruam disertai dengan beberapa keluhan. Ada produk salep ruam popok yang akan direkomendasikan dokter untuk dipakai, seperti:
- Salep zinc oxide
- Salep hidrokortison
- Krim anti jamur
- Petroleum jelly
- Krim antibiotik
Kapan sebaiknya ke dokter?
Kapan sebaiknya pengobatan ruam popok mulai dilakukan? berikut ini merupakan gejala ruam popok yang parah:
- Demam. Bayi yang mengalami demam setelah terkena ruam, sebaiknya hubungi dokter agar segera mendapatkan penanganan yang tepat.
- Ruam lebih dari 1 minggu. Ruam terjadi lebih dari seminggu dan tidak ada tanda perbaikan, untuk mencegah hal lain terjadi pada bayi, segera bawa ke dokter untuk dilakukan tindakan.
- Ruam menyebar dan melebar. Ruam semakin lama semakin menyebar dan melebar, muncul gatal disekitar area pemakaian popok,
- Kondisi darurat lain. Kondisi darurat seperti demam tinggi, bagian tubuh kaku dan lebih sensitif harus mendapatkan penanganan dokter lebih lanjut.
Cara mengatasi ruam popok pada bayi penting diketahui agar ruam bayi tidak terlalu parah. Ada beberapa tindakan pemberian obat atau salep yang diberikan oleh dokter guna meringankan gejala dan mengobati ruam pada bayi.