Apa Itu Flu Burung? Waspada Gejala dan Ciri-cirinya!
Mirip dengan flu babi, flu burung adalah virus influenza yang ditularkan oleh burung atau unggas. Virus ini memiliki jumlah yang lebih banyak daripada flu babi. Setidaknya sampai saat ini terdapat dua belas jenis virus yang dapat menyerang manusia.
Virus ini sempat mewabah pada tahun 1997 dan 2013. Kini, ada dua jenis virus flu burung yang dapat menginfeksi manusia yaitu virus jenis H5N1 dan H7N9. Virus ini endemik di Asia, Timur Tengah, Afrika, dan sebagian Eropa.
Untuk mengantisipasi, dan meningkatkan kewaspadaan terhadap virus H5N1 dan H7N9, ketahui ciri ciri dan berbagai gejala yang ditimbulkan, dan bagaimana cara mengatasinya.
Gejala flu burung
Faktor risiko utama penularan dari unggas ke manusia adalah kontak langsung atau tidak langsung dengan hewan yang terinfeksi atau dengan lingkungan dan permukaan yang terkontaminasi feses.
Pengambilan, penanganan karkas unggas yang terinfeksi, dan penyiapan unggas untuk dikonsumsi, terutama di lingkungan rumah tangga, juga dapat menjadi faktor risiko.
Virus H5N1 yang telah melalui proses inkubasi dapat menimbulkan berbagai macam gejala pada manusia. Umumnya gangguan kesehatan yang timbul lebih parah dibandingkan flu biasa. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
- Demam lebih dari 38 derajat Celcius
- Batuk
- Sakit otot
- Suara menjadi serak
- Mudah sakit tanpa alasan yang jelas
- Sering merasa lelah
- Sakit perut, terkadang disertai diare
- Mual
- Muntah
- Sakit di dada
- Perubahan suasana hati yang tidak biasa, dan kejang
Bahkan dalam beberapa kasus dilaporkan bahwa orang yang menderita penyakit ini juga mengalami gangguan pernafasan. Ini termasuk pneumonia dan sesak napas.
Menurut laporan WHO tahun 2005, gejala sesak napas ini akan terjadi sekitar hari ke-5 setelah gejala pertama muncul.
Orang yang terinfeksi virus ini juga dapat mengalami gejala yang memburuk dalam waktu yang sangat singkat. Bagi yang mengalami gangguan pernafasan, hal ini dapat menyebabkan beberapa organ gagal berfungsi dan menyebabkan kematian.
Ciri-ciri flu burung
Virus H5N1 ditemukan secara pertama kali tepatnya pada tahun 1997. Kemudian pada tahun 2013 ditemukan virus H7N9 yang dapat menginfeksi manusia. Selain kedua virus tersebut, ada jenis virus lain yang dapat menginfeksi manusia, yaitu H9N2, H7N7, H6N1, H5N6, dan H10N8.
Pembawa alami virus ini adalah burung migran air seperti itik liar. Dari situlah penyebaran virus berkembang ke alam liar, seperti hewan ternak, dan sejenisnya.
Berikut ciri-ciri flu burung secara umum, antara lain:
- Batuk
- Demam
- Sakit tenggorokan
- Sakit otot
- Sakit kepala
- Sesak napas
- Beberapa orang mengalami mual, muntah, atau diare
Ciri-ciri tersebut bisa muncul dalam waktu dua hingga tujuh hari setelah terinfeksi, tergantung jenisnya. Pada kebanyakan kasus, gejalanya memang mirip dengan influenza.
Virus ini bisa menyebar melalui kontak secara langsung dengan unggas yang sudah terinfeksi. Hal ini termasuk dengan:
- Menyentuh unggas yang terinfeksi
- Menyentuh kotoran atau selimut
- Membunuh dan mengonsumsi unggas yang terkena virus H5N1 dan H7N9
- Pasar unggas yang menjual unggas hidup bisa jadi sebagai sumber virus. Hindari mengunjungi pasar ini jika kamu bepergian ke negara-negara dengan wabah H5N1 dan H7N9.
Cara mencegah penyakit flu burung adalah
Vaksinasi merupakan salah satu cara yang dianggap efektif dalam menghambat penyebaran virus. Namun, vaksin ini masih belum siap untuk diedarkan secara luas. Berikut adalah berbagai cara mencegah penyebaran penyakit dari virus H5N1 dan H7N9, antara lain:
1. Praktikkan etika batuk dan bersin yang baik
Caranya adalah dengan menutup mulut dan hidung dengan siku saat batuk atau bersin. Kamu juga bisa menggunakan tisu untuk menutupi hidung dan mulut, dengan syarat tisu bekas segera dibuang ke tempat sampah setelah digunakan.
2. Hindari menyentuh permukaan barang
Jika saat batuk atau bersin kamu hanya sempat menutupinya dengan telapak tangan, jangan menyentuh permukaan sebelum mencuci tangan. Hal ini bertujuan untuk mencegah agar virus tidak menempel dan menyebar ke tempat lain.
3. Jaga kebersihan tangan
Cuci tangan kamu secara teratur dengan air hangat dan sabun sebelum dan sesudah menggunakan kamar mandi, makan atau batuk.
4. Isolasi diri
Untuk mencegah penyebaran lebih lanjut, penderita flu burung diharuskan melakukan isolasi mandiri selama beberapa waktu. Dia harus menghindari tempat umum dan kontak dengan orang lain.
Jika kamu menemukan bahwa beberapa gejala ini terjadi pada kamu setelah bersentuhan dengan unggas, kamu harus segera berkonsultasi dengan dokter.
–
Penulis : Annisa Sukarno