sakit gigi saat hamil

sakit gigi saat hamil

Sakit gigi saat hamil adalah salah satu masalah kehamilan yang tidak terduga. Pada suatu penelitian, wanita hamil dengan gigi yang bermasalah memiliki risiko kelahiran prematur yang lebih tinggi.

Maka dari itu, ibu hamil disarankan untuk rutin melakukan pemeriksaan terkait kondisi gigi mereka. Dengan bantuan dokter dan kebiasaan yang baik, mengobati sakit gigi saat hamil bukanlah hal yang sulit. Agar dokter dapat lebih berhati-hati, kamu perlu memberitahu dokter tentang kondisi kesehatan dan kehamilanmu.

Sakit gigi saat hamil

Meskipun terjadi secara tidak terduga, sakit gigi saat hamil biasanya terjadi ketika ibu hamil memasuki usia kehamilan 5 hingga 8 minggu, dan memuncak di sekitar minggu ke-32 atau bulan ke-8.

Diikuti dengan pembengkakan pada gusi, sakit gigi saat hamil tidak memiliki durasi tertentu terkait kapan sakit akan berakhir. Tapi, bila sakit gigi terjadi selama lebih dari dua hari dibarengi dengan tanda-tanda tertentu, sebaiknya segera kunjungi dokter gigi.

Penyebab sakit gigi saat hamil

Sakit gigi saat hamil dapat disebabkan oleh masalah kesehatan dan kebiasaan sehari-hari. Berikut adalah beberapa masalah kesehatan yang mengakibatkan sakit gigi:

  • Masalah pada gusi, misalnya penumpukan plak yang kemudian menyebabkan gingivitis atau radang pada gusi dan jaringan pendukungnya (periodontal disease)
  • Masalah penumpukan plak karena pengaruh hormon
  • Masalah gigi berlubang (karies)
  • Kadar kalsium yang rendah dalam tubuh

Sementara, kebiasaan sehari-hari yang menyebabkan timbulnya sakit gigi yakni:

  • Mengonsumsi makanan manis yang berlebihan
  • Tidak rutin menyikat gigi
  • Kurang bersih ketika menyikat gigi

Tanda dan gejala sakit gigi saat hamil

Ketika sakit gigi saat hamil terjadi, beberapa wanita mungkin hanya merasa sakit ketika gigi saling bergesekan seperti saat mengunyah makanan, atau saat ada tekanan.

Namun, bagi beberapa ibu hamil yang lain, sakit gigi dapat terasa sangat tajam, berdenyut, dan juga konstan.

Disamping rasa sakit, biasanya sakit gigi saat hamil diikuti dengan:

  • Pembengkakan di gusi, pipi, serta area sekitar gigi lainnya
  • Kepala terasa sakit
  • Mengalami demam
  • Terdapat nanah di gusi yang bengkak

Jika tidak diobati, infeksi gigi dan gusi tidak hanya menghancurkan jaringan lunak tetapi juga tulang pendukung gigi.

Apabila tulang pendukung telah hancur maka, seseorang dapat kehilangan gigi mereka.

Bahaya sakit gigi saat hamil

Dalam sebuah studi ditemukan bahwa wanita hamil yang mengalami sakit gigi akibat periodontal disease berisiko melahirkan bayi prematur. Mengapa demikian?

Periodontal disease mencakup kerusakan jaringan pendukung pada gusi terjadi ketika infeksi bakteri di antara gigi memisahkan gigi dari gusi, sehingga ada kantong yang lebih banyak bagi bakteri untuk tumbuh.

Tubuh secara alamiah akan merespon infeksi dengan mengeluarkan zat yang ternyata sama dengan senyawa yang memicu proses melahirkan.

Oleh karena itu, ketika kerusakan jaringan terjadi, banyak diantara wanita hamil mengalami kelahiran prematur.

Disamping itu, berikut adalah beberapa tanda sakit gigi saat hamil yang perlu kamu waspadai:

  • Sakit gigi tidak kurun membaik atau berlangsung lebih dari 2 hari
  • Obat penghilang rasa sakit tidak mampu mengobati rasa sakit
  • Suhu tubuh meningkat atau demam
  • Gigi terasa nyeri saat menggigit atau mengunyah makanan
  • Gusi terlihat memerah
  • Rasa tidak nyaman di mulut, pipi, atau rahang karena pembengkakan
  • Terjadi pembengkakan di sekitar mata atau leher
  • Kesulitan bernapas, menelan, atau berbicara
  • Jika sakit gigi saat hamil dibarengi dengan gusi bengkak yang mengeluarkan cairan atau nanah dengan bau busuk, segera kunjungi dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.

Penanganan sakit gigi saat hamil

Menemui dokter adalah cara terbaik untuk menangani sakit gigi saat hamil.

Dokter akan mendiagnosis penyebab munculnya sakit gigi dan memberikan pengobatan tepat yang aman bagi ibu dan janin.

Biasanya, dokter akan memberikan resep antibiotik untuk sakit gigi, dan memberikan rekomendasi terkait obat kumur yang tepat dan aman.

Setelah kondisi lebih baik, tentu kamu disarankan untuk menjaga kesehatan gigi guna mencegah sakit gigi kembali.

Dalam kondisi yang tidak berbahaya, rasa nyeri akibat sakit gigi ringan saat kehamilan dapat diredakan dengan cara sederhana yaitu kompres air dingin dan bawang putih.

1. Kompres air dingin

Kompres air dingin dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit sehingga rasa sakit tidak terlalu parah.

Mampu mengurangi pembengkakan dan peradangan, kamu dapat mengompres dengan kantong es yang dibungkus hantuk selama 20 menit, dan mengulanginya setiap beberapa jam.

2. Bawang putih

Memiliki sifat antibakteri, bawang putih tidak hanya membunuh bakteri berbahaya yang menyebabkan plak gigi, tetapi juga berperan dalam meredakan rasa nyeri.

Kamu dapat menghancurkan bawang putih dengan/tanpa garam, dan mengoleskan ke daerah yang terasa nyeri.

Jika sakit gigi tidak terlalu parah, kamu dapat mengunyah satu siung bawang putih yang segar secara perlahan.

Kedua cara ini tidak dapat menyembuhkan sakit gigi, melainkan hanya meringankan rasa nyeri.

Cara menjaga kesehatan gigi selama hamil

Untuk mencegah sakit gigi saat hamil atau mencegah terjadi kembali, kamu dapat melakukan dari hal yang paling sederhana yaitu melakukan beberapa kebiasaan sehat berikut ini:

1. Rutin menyikat gigi

Bersihkan gigi 2x sehari selama 2 menit dengan pasta gigi berfluoride. Sikatlah dengan perlahan agar tidak melukai gusi.

Akan lebih baik jika kamu bertanya pada dokter bagaimana cara menyikat gigi yang baik untuk mencegah timbulnya plak gigi.

2. Gunakan benang gigi

Dapat menghilangkan sisa makanan yang tersangkut di sela-sela gigi, benang gigi atau dental floss digunakan untuk mencegah penumpukan plak gigi. Kamu dapat menggunakan benang gigi sekali sehari.

3. Pilih sikat gigi yang lembut

Ya, gusi dapat terluka bahkan jika kamu salah memilih sikat gigi.

Pilihlah sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut, dan perhatikan bentuk kepala dari sikat gigi yang akan atau sedang kamu gunakan.

Sikat gigi berkepala kecil akan lebih nyaman digunakan sebab tidak melukai gusi.

4. Hindari minuman yang mengandung gula

Terlalu banyak gula dapat memicu infeksi bakteri dan pembusukan pada gigi. Hindari minuman manis seperti soda ataupun teh manis.

5. Makan buah segar, sayuran, yoghurt

Jika kamu merasa lapar sebelum jam makan, pilihlah camilan yang menyehatkan tubuh dan gigi. Kamu dapat mengonsumsi buah-buahan, sayuran, ataupun yoghurt.

6. Makan karbohidrat yang beragam

Karbohidrat terutama nasi sebenarnya memiliki kandungan gula yang tinggi. Oleh karena itu, kamu dapat mulai mengonsumsi karbohidrat yang beragam tidak hanya dari nasi, tetapi juga dari biskuit atau roti gandum.

7. Hindari obat kumur yang mengandung alkohol

Ya, kamu dapat menggunakan obat kumur untuk membantu membersihkan gigi agar terhindar dari sakit gigi saat hamil. Namun, hindari obat kumur dengan kandungan alkohol.

8. Berhenti merokok

Merokok tidak hanya dapat memicu bahkan memperburuk penyakit gusi, tetapi juga berbahaya bagi kesehatan ibu dan janin.

Tidak ada salahnya kamu berhenti merokok agar terbebas dari komplikasi kehamilan.

9. Kumur air garam

Selain mengurangi peradangan gusi dan menyembuhkan luka mulut, kumur air garam mampu melonggarkan partikel makanan dan kotoran yang tersangkut di sela-sela gigi.

Sebagai disinfektan alami, kamu dapat mencampurkan 1 sendok teh garam dengan segelas air hangat.

10. Hindari langsung menyikat gigi jika sedang mual atau muntah

Ketika kamu mengalami morning sickness akibat kehamilan, tunggulah sekitar 1 jam sebelum menyikat.

Jika kamu ingin langsung membersihkan gigi, cukup bilas mulut dengan air biasa untuk mencegah asam dalam muntah merusak gigi.

11. Rutin melakukan pemeriksaan gigi

Untuk mencegah sakit gigi saat hamil, kamu dapat rutin berkonsultasi dengan dokter gigi untuk melakukan pemeriksaan.

Kamu dapat melakukan pemeriksaan setidaknya setiap 3 hingga 6 bulan sekali, atau berdasarkan jadwal yang telah disarankan oleh dokter.

Selain cara-cara di atas, hindarilah makan makanan yang terlalu panas ataupun terlalu dingin.

Perbanyaklah mengonsumsi buah dan sayur, serta makanan lunak seperti yoghurt hingga telur.

Share artikel ini
Reference