Ladies, apakah kamu sering mengalami haid dengan siklus pendek dan tidak seperti biasanya? Bisa jadi kamu mengidap polimenorea. Kondisi ini merupakan gangguan siklus menstruasi dengan siklus kurang dari 21 hari.

Jika kamu mengalami kondisi ini sedangkan sebelumnya memiliki siklus yang cenderung normal, kamu harus waspada dan coba konsultasi dengan dokter ya. Apa penyebab polimenorea dan bagaimana cara mengatasinya?

Apa itu polimenorea?

Polimenorea adalah gangguan siklus menstruasi dengan interval dari 21 hari atau kurang. Menurut National Institute of Health (NIH) kondisi siklus normal wanita adalah 21-35 hari dengan masa haid 2-6 hari.

Jika siklus tersebut berlangsung selama lebih dari 3 siklus, bisa jadi kamu telah mengalami gangguan ini.

Polimenorea menjadi kondisi yang tidak biasa karena berdasarkan informasi Biology Online, disebut juga sebagai abnormal uterine bleeding atau perdarahan uterus abnormal yang merupakan suatu gangguan pada siklus menstruasi.

Penyakit siklus menstruasi ini dapat mengganggu kesuburan sehingga sehingga ovulasi tidak dapat diprediksi dan tidak teratur.

Apa itu Oligomenorea? Simak Gejala, Penyebab, dan Cara Atasinya!

Gejala polimenorea

kalender menstruasi

Wanita dengan polimenorea akan mengalami siklus menstruasi yang lebih pendek dan ini terjadi lebih dari 3 periode siklus.

Hal ini dapat menyulitkan pasangan yang ingin melakukan program kehamilan karena masa subur atau ovulasi akan lebih sulit diprediksi. Gejala ini juga dapat dialami wanita antara lain:

  • Siklus menstruasi kurang dari 21 hari.
  • Wanita berusia 21-45 tahun memiliki peluang yang lebih kecil untuk hamil jika siklus menstruasi kurang dari 26 hari menurut catatan Study Annals of Epidemiology.
  • Wanita yang mempunyai variabilitas siklus tinggi memiliki 51% lebih rendah untuk hamil dalam setiap siklus.
  • Terdapat gejala tambahan berbeda-beda yang mungkin dialami oleh setiap wanita.

Apakah polimenorea berbahaya? Apa yang menjadi penyebab terjadi polimenorea pada wanita?

Penyebab polimenorea

Polimenorea dapat disebabkan berbagai faktor. Siklus wanita yang tidak teratur memang dapat terjadi pada semua wanita dalam waktu tertentu.

Hal ini menjadikan wanita tidak terlalu waspada jika telah mengalami polimenorea. Beberapa penyebab gangguan penyakit ini antara lain:

1. Penyakit menular seksual

Penyakit menular seksual atau PMS dapat menyebabkan polimenorea. PMS dapat berupa infeksi seperti gonore dan klamidia.

Penyakit klamidia ini juga dapat menyebabkan sakit perut yang parah atau keputihan dan pada gonore menyebabkan rasa gatal, sensasi terbakar saat buang air kecil rasa gatal pada vagina.

10 Jenis Penyakit Kelamin pada Wanita dan Ciri Cirinya, Yuk Simak!

2. Stres

Penyebab polimenorea paling umum adalah stress. Kondisi ini menyebabkan keseimbangan hormonal tubuh menjadi kacau sehingga diperlukan terapi atau perawatan dalam mengelola stress.

Jika stress dapat diatasi, maka penyakit ini dapat disembuhkan dengan mudah.

3. Endometriosis

Sel-sel jaringan yang melapisi rahim tumbuh diluar jaringan seperti di saluran tuba atau ovarium sehingga menyebabkan endometriosis.

Endometriosis dapat menyebabkan polimenorea dan mempunyai gejala seperti menstruasi terlalu berat dan nyeri, bercak di sela menstruasi, hingga nyeri pada saat berhubungan seksual.

4. Menopause

Polimenorea dapat disebabkan karena siklus menstruasi yang berhenti permanen atau menopause. Terjadi pada usia akhir 40 tahun dan awal 50 tahun.

Perubahan yang terkadang dialami saat menopause antara lain perubahan suasana hati, depresi, hingga vagina kering.

5. Masalah pada anatomi organ

Masalah anatomi dapat menyebabkan polimenorea karena memicu perdarahan yang abnormal. Penyakit yang sering dialami karena masalah structural ini antara lain polip, fibroid, hyperplasia endometrium, endometriosis hingga kanker tertentu.

6. Ketidakseimbangan hormon

Kelainan hormon juga dapat menyebabkan wanita mengalami polimenorea. Kelainan hormon ini juga menyebabkan disfungsi pada kelenjar adrenal, toroid dan hipofisis. 

Kista Endometriosis: Bisa Menghambat Kesuburan

7. Gangguan perdarahan

Gangguan polimenorea lain dapat disebabkan oleh gangguan pendarahan seperti kondisi sumsum tulang (misalnya leukimia) atau penyakit von willebrand dan jenis penyakit lain yang menyebabkan rahim mengalami pendarahan berlebihan.

8. Obat-obatan

Obat-obatan yang dikonsumsi untuk meredakan suatu penyakit dapat memicu polimenorea pada wanita. Obat seperti kemoterapi, steroid, produk herbal tertentu, pengencer darah dan obat lainnya dapat menyebabkan gangguan pada perdarahan saat menstruasi.

9. Penyakit sistemik

Beberapa penyakit penyebab polimenorea antara lain anoreksia, penyakit hati, ginjal, obesitas hingga perubahan berat badan yang terlalu ekstrim dapat menyebabkan perdarahan pada saat menstruasi berlangsung tidak normal.

10. Kontrasepsi

Metode pengendali kelahiran ini dapat menyebabkan perdaraha

n abnormal seperti polimenorea. Jenis kontrasepsi seperti pil KB atau suntik dapat merusak siklus menstruasi menjadi berantakan atau tidak teratur.

Apakah benar polimenorea menyebabkan sulit hamil?

8 Efek Samping Pil KB Yang Wajib Kamu Ketahui

Benarkah sebabkan susah hamil?

tanda tanda kehamilan

Wanita yang mengalami polimenorea mungkin akan lebih sulit untuk hamil. Hal ini berkaitan dengan ovulasi yang terjadi saat ovarium melepaskan sel telur.

Jika mengalami gangguan ini, maka sel telur bisa dilepaskan lebih awal dan tidak teratur selama siklus berlangsung. 

Meskipun ada beberapa orang yang memiliki fase luteal (saat tubuh mempersiapkan kehamilan) lebih pendek.

Namun, kondisi gangguan ini dapat menyulitkan seorang wanita mengetahui kapan masa suburnya sehingga dapat mengganggu program kehamilan yang direncanakan. 

Konsultasi kepada dokter dan tenaga kesehatan sangat dibutuhkan untuk penanganan dan perawatan terbaik polimenorea agar dapat membantu kamu dan pasangan yang ingin melakukan program hamil dalam waktu dekat.

Menstruasi pada Seorang Perempuan Menandakan Apa? Kenali Penyebabnya!

Cara mengatasi polimenorea

Cara mengatasi polimenorea akan dilakukan tergantung dari penyebab dari datangnya kondisi itu sendiri.

Jika penyebabnya diselesaikan atau dituntaskan, maka gangguan ini akan berhenti dan siklus menstruasi akan normal kembali.

Tentu saja dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui apa yang menjadi sebab  terjadi.

Melansir dari Very Well Health, diagnosis akan dilakukan dengan pelacakan pola perdarahan dan menentukan apakah kamu mengalami gangguan menstruasi lainnya.

Jika berdasarkan pemeriksaan fisik dan riwayat menstruasi, ada beberapa tes yang dapat dilakukan untuk mengecek penyebab dna kondisi polimenorea yaitu:

  • Tes darah
  • Tes kehamilan
  • Histeroskopi
  • Usg transvaginal
  • Biopsy endometrium

Beberapa cara dalam mengatasi polimenorea yaitu disesuaikan dengan penyebab utama kondisi siklus menstruasi tidak teratur, seperti:

  • Pengobatan antibiotik pada infeksi menular seksual.
  • Mengangkat tumor untuk mengurangi pendarahan jika gangguan ini disebabkan karena kanker rahim jinak.
  • Melepas alat kontrasepsi jika polimenorea disebabkan dari pemasangan atau pemakaian control kelahiran.

Pada beberapa wanita, siklus menstruasi yang pendek namun tanpa gejala merupakan hal yang normal, namun jika ternyata polimenorea juga disertai dengan gejala berat lain, jangan sungkan untuk segera lakukan pemeriksaan untuk mendapatkan perawatan terbaik ya, ladies!

Share artikel ini
Reference